REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Komunikasi (Puksom) Krisis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendata sekitar 115 orang terluka akibat tertimpa bangunan saat gempa bumi berkekuatan 6,4 skala richter (SR) melanda sejumlah wilayah di Provinsi Aceh pada Rabu (7/12) pagi.
"Data sementara korban luka sekitar 115 orang, 3 diantaranya mengalami trauma thorax dan 5 fraktur," kata Kepala puskom Krisis Kemenkes Achmad Yurianto dalam keterangan pers tertulis kepada Republika.co.id, Rabu (7/12).
Selain korban luka, menurut Achmad, Puskom Krisis Kemenkes juga menerima laporan jumlah sementara korban meninggal akibat tertima bangunan di wilayah Pidie Jaya sebanyak 15 orang dan di Bireun sebanyak 3 orang. "Jumlah korban meninggal masih belum selesai didata," ujarnya.
Puskom krisis Kemenkes, lanjut Achmad, juga masih mendata jumlah bangunan yang rusak. "Informasi awal yang kami terima RSUD Pidie mengalami kerusakan 30 persen," ungkapnya.
Untuk menangani para korban luka, kata Achmad, Pemprov Aceh sudah menambah jumlah tim bantuan kesehatan. Berdasarkan data Puskom Krisis Kemenkes, tim bantuan kesehatan yang sudah tiba di lokasi berasal dari RS zaenal Arifin (terdiri dari 2 dokter SpAn, 2 dokter SpOT, 4 residen bedah, 2 dokter umum, dan 3 perawat bedah); RSUD Bireun (1 dokter SpOT dan 1 dokter SpB); IDI Aceh Timur (1 dokter SpAn dan 1 dokter SpB); Polda Aceh (1 dokter SpF, 1 dokter umum, dan 6 perawat); PPKK Aceh (2 dokter umum dan 10 perawat).
"Emergency medical teams dari Rumah sakit di Banda Aceh dan Medan sudah siap untuk dikirim. Tapi, kami masih menunggu Tim RHA Provinsi dan PKK," tutur Achmad.