REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Meskipun diguyur hujan, aksi doa bersama ribuan ummat Muslim di Kota Palu, Jumat (2/12) siang berjalan dengan aman dan tertib. Aksi itu dipusatkan di dua tempat.
Di Jalan Sam Ratulangi, massa dari Front Pembela Islam (FPI) menggelar orasi, Shalat Ashar, dan zikir di depan kejaksaan Tinggi. Sementara massa Forum Agama Islam (FUI) beraksi di depan Mapolda Sulteng. Kapolda Sulteng Brigjen Rudy Sufahriadi ikut bergabung dalam shalat Ashar berjamaah dengan peserta doa bersama.
Imam Besar FPI Sulteng, Habib Hasan Alhabsyi mengatakan, meskipun seseorang yang tidak bertanggung jawab telah melecehkan Islam, tetapi umat Islam Indonesia tetap bersatu dalam damai. "Sekarang mulai terbuka mata kita. Sebenarnya Ahok ini adalah sesuatu yang kecil, tapi Allah datangkan untuk membuka mata pemerintah untuk tidak mempermainkan hukum," katanya.
Sebab, kata dia, umat Islam akan berkorban demi apapun manakala agamanya dinistakan. Habib Hasan berpesan agar masyarakat bersama-sama menjaga negeri dari ancaman pihak manapun.
Ketua Presidium FUI Sulteng, Ustaz Hartono mengatakan, aksi yang dilakukan adalah panggilan jiwa dari umat Islam. Oleh karena itu, isu-isu adanya perpecahan dari aksi tersebut tidaklah beralasan. "Tuntutan kami hanya satu, agar proses hukum kepada Ahok tidak dilakukan dengan main-main. Aksi ini super damai, kita sama-sama mencintai negeri ini, jadi tidak mungkin melakukan hal-hal yang bisa menimbulkan perpecahan," katanya.
Hartono menegaskan, FUI Sulteng sangat mencintai kedamaian. Keberagaman yang ada menurutnya adalah Sunnatullah. FUI akan berada di garda terdepan jika ada upaya untuk memecah belah bangsa ini. Nasionalisme yang terbangun hendaknya tidak terkoyak lantaran ulah oknum yang tak bertanggung jawab.
Kapolda Sulteng brigjen Rudy Sufahriadi yang sempat memberikan penjelasan kepada peserta doa bersama menegaskan, saat ini penyidikan terhadap Ahok sudah P21 atau sudah lengkap. Kasus Ahok dilimpahkan ke Kejaksaan untuk selanjutnya memasuki persidangan.
"Saya selaku Kapolda bertugas melayani masyarakat, hari ini saudara-saudara kita melakukan aksi damai dan kami melayaninya dengan baik," kata Kapolda.
Di sela-sela doa bersama juga terlihat sejumlah remaja usia sekolah menengah atas berpasangan membawa kantong plastik besar. Mereka berjalan mengikuti deretan peserta doa bersama menuju lokasi yang ditentukan. Terlihat bekas air minum mineral, bungkus nasi, dan sampah-sampah lain mereka masukan ke dalam kantong plastik itu.
"Ini tugas yang sudah dibagikan kepada kami. Ada beberapa teman kami yang jadi petugas kebersihan. Supaya selesai aksi tidak ada sampah yang berceceran di tempat aksi ini," kata Silka, salah seorang remaja anggota pasukan khusus itu.