Rabu 30 Nov 2016 09:15 WIB

PKS: Tak Perlu Ada Kekhawatiran Berlebihan Soal Aksi 212

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPR Jazuli Juwaini
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPR Jazuli Juwaini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) dan Polri serta TNI sepakat bahwa aksi 2 Desember mendatang digelar di Lapangan Monas. Bentuk kegiatan juga disepakati dengan format tausiyah dan penyampaian pendapat umum dari para ulama diakhiri dengan sholat Jumat di lokasi.

Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini, mengapresiasi kesepakatan ini sebagai langkah yang arif dan bijaksana dari semua pihak, khususnya Polri dan TNI dalam merespon aksi demonstrasi dan penyampaian pendapat di muka umum yang dilindungi oleh konstitusi.

''Ini harapan kita bersama agar suasana menjelang aksi tetap tenang, damai, tidak gaduh dan kondusif. Sehingga tidak perlu ada kekhawatiran yang berlebihan dari aparat keamanan,'' ujar dia, dalam siaran persnya, Selasa (29/11).

Menurut Anggota Komisi I ini, pendekatan persuasif dan dialog dengan elemen rakyat dan umat tetaplah pilihan yang terbaik. Terlebih di dalamnya berhimpun ulama, kyai dan habaib serta para santri. Para demonstran ini adalah bagian dari rakyat Indonesia yang harus dilindungi hak-haknya, difasilitasi, dan dijaga keamanannya.

Bukan sebaliknya, malah dijauhi, dideskriditkan, dituduh macam-macam dan sebagainya yang justru kontraproduktif dengan semangat persatuan dan kesatuan bangsa.

''Saya pribadi menilai tidak ada keinginan yang berlebihan dari elemen rakyat dan umat ini. Tuntutan mereka sejak awal adalah penegakan hukum yang adil bagi penista agama, yang juga sudah ditersangkakan oleh Polisi,'' ucapnya. (Eko Supriyadi)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement