Selasa 22 Nov 2016 17:18 WIB

DPRD DKI Jakarta Prihatin 26 Sekolah Menunggak Biaya Listrik

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Angga Indrawan
 Sejumlah siswa SMAN 48 Jakarta melakukan kegiatan belajar mengajar di luar kelas, Selasa (22/11).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah siswa SMAN 48 Jakarta melakukan kegiatan belajar mengajar di luar kelas, Selasa (22/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi B Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) Ruddin Akbar Lubis merasa sangat prihatin mendengar kabar 26 sekolah yang menunggak biaya listrik. Ia mengatakan sekarang ini sarana dan prasarana luput dari pengawasan. 

"Sekarang ini sarana prasarana luput, semuanya hanya berpusat di program populis," ujar Ruddin saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (22/11). 

Ruddin selanjutnya mengatakan anggaran pendidikan jangan hanya berpusat pada Kartu Jakarta Pintar (KJP). "Artinya begini, kita mendukung program itu, cuma program jangan itu doang. Peningkatan sarana (dan) prasarana juga harus," katanya.

Selain itu sebagai sebuah solusi, Ruddin mengatakan, harus dibuat suatu program yang sistematis dan terencana. "Jadi jangan bertumpu pada KJP doang. Sarana (dan) prasarana nggak bagus, nggak bisa belajar juga," kata Ruddin menuturkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement