Rabu 16 Nov 2016 06:00 WIB

Said Aqil Siraj: Bom Samarinda Adalah Penistaan Agama

Rep: Mabruroh/ Red: Indira Rezkisari
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj saat memberikan keterangan pers menyikapi isu  Aksi Bela Islam II mendatang di Kantor PBNU, Jakarta, Jumat (28/10).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj saat memberikan keterangan pers menyikapi isu Aksi Bela Islam II mendatang di Kantor PBNU, Jakarta, Jumat (28/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj mengatakan teror Samarinda yang telah menewaskan anak-anak adalah penistaan agama. Apalagi bila itu teroris tersebut mengatasnamakan agama dalam melakukan tindakan tersebut.

"Iya saya katakan ini penistaan agama, di samping ucapan juga penistaan ya," ujar Said Aqil di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (15/11).

Apalagi kata dia tindakan tersebut telah menyebabkan satu anak kecil meninggal dunia dan melukai tiga orang anak kecil lainnya. Jelas menurut Aqil, tindakan membunuh seseorang seenaknya termasuk penodaan terhadap agama.   

"Kalau atas nama Islam, jelas itu mencoreng dan menodai agama Islam. Menghancurkan kemuliaan agama Islam karena kyai-kyai selalu mengajak masyarakat tidak boleh untuk melakukan kekerasan," paparnya.

Untuk diketahui, ledakan bom tersebut terjadi di sekitar gereja Oikumene, Samarinda pada Ahad (13/11) lagi. Aparat kepolisian telah menahan tersangka bom Samarinda Juhanda (32 tahun) di Lapas Densus 88 Samarinda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement