Jumat 18 Nov 2016 17:08 WIB

Polisi Dalami Teroris Jakarta dan Samarinda

Tim Gegana Brimob Polda Kaltim mengamankan benda diduga sisa bom di lokasi ledakan di depan Gereja Oikumene Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11).
Foto: Antara/Amirulloh
Tim Gegana Brimob Polda Kaltim mengamankan benda diduga sisa bom di lokasi ledakan di depan Gereja Oikumene Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadivhumas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan masih mendalami keterkaitan antara penangkapan lima terduga teroris di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya dengan kelompok yang melakukan pengeboman di Samarinda, Kalimantan Timur.

"Nanti kita tunggu hasil dari pemeriksaan paling tidak dalam 1x24 jam. Informasinya lima terduga teroris (yang ditangkap di Jakarta dan Bekasi) merupakan satu kelompok tetapi yang berkaitan langsung dengan kelompok Juhanda (di Samarinda), kami belum tahu," kata Boy di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (18/11).

Polri membenarkan telah melakukan penangkapan terhadap lima orang terduga teroris di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada hari ini (Jumat, 18/11).

"Terkait masalah dugaan penangkapan teroris yang baru, bisa kami sampaikan adalah benar hari ini pada pukul 11.00 WIB, ada sejumlah penangkapan di beberapa tempat, di daerah Bekasi, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat dugaan keterlibatan lima orang ini masih didalami oleh penyidik," kata Boy.

Menurutnya, penangkapan lima orang ini memang merupakan hasil penyelidikan yang telah berlangsung lama dari tim Densus 88.

"Sementara informasi yang kami terima dari Densus 88 pemeriksaan masih berjalan, inisialnya macam-macam ada WW, S, AU, R, dan D," tuturnya.

Sementara dalam kasus pengeboman di Gereja Oikumene, Samarinda, Polri telah menetapkan lima tersangka. Peristiwa ledakan bom di halaman Gereja Oikumene, Jalan Cipto Mangunkusumo Nomor 32 RT 03, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda Seberang, Kalimantan Timur, pada Ahad (13/11) mengakibatkan empat orang anak dan balita mengalami luka serius, bahkan seorang korban bernama Intan Olivia Marbun yang berumur 2,5 tahun meninggal dunia.

Akibat peristiwa tersebut, tubuh Intan mengalami luka bakar 70 persen dan infeksi saluran pernapasan. Balita malang itu akhirnya meninggal ketika menjalani perawatan intensif di RSUD AW Sjahranie Samarinda, Senin (14/11).

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement