REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan) RI Ryamizard Ryacudu mengatakan tetap waspada ada atau tidak adanya demonstrasi terkait wacana unjuk rasa pada 25 November 2016. Ia meminta semua pihak termasuk aparat keamanan tetap waspada.
"Ya, ada tidak ada segala macam ya harus waspada. Apalagi kalau ada mau demo bukannya tidak boleh kan harus menyiapkan diri seperti kemarin (4/11)," kata Menhan Ryamizard di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Jumat (11/11).
Dia mengatakan wacana unjuk rasa itu tetap harus diantisipasi jika benar-benar terjadi.
"Harus diamankan seperti itu, supaya tidak kacau. Itu respons. Jadi jangan sampai disangka ada demo kita menghalang-halangi, enggak," ujarnya.
Menhan Ryamizard mengatakan masyarakat boleh saja melakukan demonstrasi asalkan tetap mengikuti ketentuan yang berlaku sehingga tidak menyebabkan gangguan ketertiban dan keamanan. "Ini namanya demokrasi, tapi demo seperti kemarin (4/11), bagus gitu lho. Makin banyak ya makin dipikir lagi supaya tertib," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Kepolisian Indonesia, Inspektur Jenderal Polisi Boy Amara, mengatakan, mereka masih melihat perkembangan soal wacana demonstrasi susulan pada 25 November 2016 mendatang. "Tentu kembali kepada tugas-tugas kepolisian dalam unjuk rasa itu, ya melakukan pengamanan sejauh ini. Kami masih lihat perkembangannya seperti apa," katanya di Depok, Jumat (11/11)
Beberapa hari setelah demonstrasi besar berbagai organisasi massa menuntut pengusutan dan penegakan hukum atas dugaan penistaan agama oleh yang diduga dilakukan Basuki Purnama, Jokowi secara intensif bersafari untuk dialog dengan unsur militer Indonesia dan organisasi berbasis Islam.