REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bupati Kendal Mirna Annisa ikut menyoroti gaya kepkepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama di Ibu Kota. Mirna mengatakan, dalam konteks dinamika politik di Jakarta, kasus Ahok terletak pada pendekatan ke masyarakat, khususnya bentuk komunikasi politik yang digunakan.
Ia beranggapan, jika Ahok bisa menggunakan gaya komunikasi yang lebih baik tentu tak akan menimbulkan polemik. Tutur kata itu juga, kata dia, yang kemudian memicu terjadi demonstrasi besar-besaran pada 4 November di DKI Jakarta beberapa waktu lalu
"Ada niat membangun Jakarta menjadi lebih baik. Tetapi pesan ini mungkin tidak sampai karena dilakukan dengan cara yang bagi sebagian pihak terkesan kasar. Bahkan arogan bagi pihak-pihak tertentu, khususnya ketika terkait wilayah sensitif seperti agama," jelas Mirna dalam keteranganya di sela-sela acara Seminar Indonesia Naik Kelas: Membangun Indonesia Dari Daerah dengan Inovasi" yang diadakan di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (8/11).
Mirna menjelaskan, sudah bukan masanya menyampaikan ketegasan melalui bentakan dan makian. Kedewasaan berpikir masyarakat sudah jauh lebih maju, sehingga cukup dengan penjelasan persuasif mereka akan mengerti pesan yang disampaikan.
Selain itu, Bupati perempuan termuda di Indonesia dan seorang dokter ini menambahkan ketegasan juga tetap bisa disampaikan dengan cara lembut dan kasih sayang. "Ketimbang bentakan dan makian, rakyat tentu lebih senang jika dirangkul dengan kasih sayang. Sekarang saatnya menggunakan pendekatan politik kasih sayang," ujar Mirna.