Sabtu 05 Nov 2016 13:37 WIB

Polri Benarkan Satu Orang Meninggal dalam Aksi Bela Islam II

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Bayu Hermawan
  Polisi menembakkan gas air mata saat kericuhan terjadi di depan Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (4/11).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Polisi menembakkan gas air mata saat kericuhan terjadi di depan Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (4/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadiv Humas Polri, Irjen Boy Rafli Amarmembenarkan ada satu orang meninggal saat aksi bela Islam II atas nama Syarie Oye. Namun, Syarie meninggal di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) bukan di lokasi demo.

"Memang benar tercatat satu orang meninggal tapi di rumah sakit, infonya berkaitan dengan penyakit sebelumnya," ujarnya, di Mabes Polri, Sabtu (5/11).

Boy menjelaskan, korban meninggal tersebut memiliki riwayat penyakit asma. Namun, polri tetap menyelidiki proses kejadian yang menimpa Syarie. Boy menambahkan, terdapat 160 orang dari massa aksi yang dilarikan ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan karena gas air mata. Sedangkan sekitar 100 aparat harus menjalani perawatan.

"Jadi ada 79 anggota ada yg diluar rawan inap, rawan jalan, kemudian di RSPA ada 2 anggota kita, tni 5, petugas Damkar satu," kata mantan Kapolda Banten itu.

Seperti diketahui, aksi bela Islam II berujung ricuh. Kericuhan tersebut mengakibatkan situasi mencekam setelah sejak pagi kondisi berjalan damai. Polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap 10 orang yang diduga provokator. Hingga kini mereka berstatus sebagai terperiksa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement