Senin 31 Oct 2016 06:03 WIB

Gubernur Perintahkan Segera Usut Pekerja Tambang Asal Cina

Tenaga Kerja Dari Cina ( ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Tenaga Kerja Dari Cina ( ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola memerintahkan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat untuk segera mengusut kebenaran laporan keberadaan pekerja tambang asal Cina yang masuk ke Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Sabtu (29/10), melalui Kendari, Sulawesi Tenggara.

Longki mengaku sudah memerintahkan Kepala Dinas Nakertrans Abdul Razak untuk menelusuri laporan masuknya WNA asal Cina untuk menjadi pekerja tambang di sejumlah tempat di Morowali.

Dalam laporan itu disebutkan tidak kurang 50 WNA asal Cina dan sejumlah penerjemahnya tiba di Bandara Haluoleo, Kendari dan selanjutnya mereka akan menuju Morowali melalui jalur darat dan laut. Mereka disebutkan akan bekerja di sebuah pertambangan besar di wilayah itu.

"Untuk memastikan benar atau tidaknya laporan tersebut, saya sudah memerintahkan dinas terkait melakukan investigasi. Semoga tim Disnakertrans bisa secepatnya turun lapangan dan melacak keberadaan mereka," sebut Longki.

Bila laporan itu benar, kata gubernur, maka akan dikoordinasikan dengan imigrasi untuk memeriksa dokumen-dokumen keimigrasian mereka. "Bila semuanya masuk dengan dokumen lengkap dan resmi tentu tidak ada masalah. Tapi kalau ternyata ilegal, tentu harus diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku," sebut Longki.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Korem 143/Haluoleo Kendari, pada Sabtu, 29 Oktober 2016 pukul 09.40 WITA, telah mendarat di Bandara Haluoleo rombongan WNA asal Cina menggunakan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 726.

Rombongan berjumlah 64 orang, terdiri atas 14 orang sebagai penerjemah dan 50 orang WNA Cina. Mereka akan singgah di mess milik perusahaan pertambangan Bintang Delapan Mineral di Kelurahan Kasilampe, Kendari lalu akan melanjutkan perjalanan ke Morowali, sebagian lewat transportasi laut dan lainnya lewat darat.

Ditengarai mereka memilih masuk melalui jalur Sulawesi Tenggara karena lebih dekat ke Morowali ketimbang melalui Bandara Mutiara Kota Palu. Jarak perjalanan darat dari Palu ke lokasi tambang nikel Bintang Delapan Mineral di Bungku mencapai hampir 600 kilometer, sedangkan dari Kendari ke lokasi itu hanya sekitar 300 kilometer.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement