Kamis 27 Oct 2016 22:50 WIB

Festival Kopi Lego Dongkrak Pariwisata Kampung Banyuwangi

Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Festival "Kampung Kopi Lerek Gombengsari" (Kopi Lego) yang digelar 26-27 Oktober 2016 diharapkan dapat mendongkrak sektor pariwisata di kampung Lerek di Desa Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

"Wisatawan dan seniman domestik maupun mancanegara sangat tertarik dan bersemangat untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Festival Kopi Lego, sehingga ke depan diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke kampung wisata Dusun Lerek," kata panitia acara Bachtiar Djanan di Banyuwangi, Kamis (27/10) malam.

Dalam kegiatan tur kebun kopi, lanjut dia, sebagian peserta seniman mancanegara ternyata belum pernah mengetahui seperti apa pohon kopi dan belum mengetahui tentang proses sangrai kopi tradisional.

"Menurut para tamu, kegiatan Festival Kopi Lego merupakan edukasi yang sangat baik bagi wisatawan, agar mereka mengetahui dan mengapresiasi proses pembuatan kopi tidaklah mudah, sehingga wajar produk kopi seharusnya dihargai dengan lebih baik," tuturnya.

Kegiatan mengunjungi kebun kopi dan peternakan kambing etawa tersebut membuat para seniman terinspirasi, sehingga beberapa gerakan dalam proses sangrai kopi, mendinginkan kopi, dan menumbuk kopi diambil sebagai inspirasi untuk tarian kolaborasi yang ditampilkan sebagai puncak pertunjukan Festival Kopilego pada Kamis malam.

Bahkan, koreografer dari Bali yang juga lulusan Institut Seni Indonesia Bali, Tebo Aumbara mengambil inspirasi dari alam dan aktifitas keseharian masyarakat sebagai bahan merancang koreografi tarian.

"Antusias para seniman untuk mendukung kampung wisata Kopi Lego sangat luar biasa, sehingga dengan performance seni budaya ini, Dusun Lerek akan dikenal luas oleh dunia," katanya.

Ia mengatakan masyarakat berharap melalui kegiatan Festival Kopi Lego dan program pariwisata yang menjadi sebuah program utama Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, dapat mendongkrak sektor pariwisata di Dusun Lerek yang dikelola dan dikembangkan oleh warga kampung setempat.

"Melalui kegiatan festival ini akan diproyeksikan menjadi sarana untuk memperkenalkan, serta membawa produk kopi Gombengsari go nasional hingga internasional demi peningkatan kesejahteraan warga," ucap aktivis Gerakan HIDORA (Hiduplah Indonesia Raya).

Bachtiar berharap perjuangan yang dilakukan oleh para pemuda Dusun Lerek melalui program Festival Kopi Lego dan program pengelolaan, serta pengembangan pariwisata berbasis masyarakat desa ini perlu mendapat dukungan semua pihak.

Puncak acara kegiatan Festival Kopi Lego ditutup dengan penampilan kolaborasi seniman lokal, nusantara hingga mancanegara yang melibatkan sejumlah musisi jazz internasional dan Banyuwangi Jazz Patrol dari Kawitan bersama koreografer Tebo Aumbara dari Pulau Dewata.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement