Jumat 16 Jun 2023 21:54 WIB

Harga Jual Biji Kopi Kering di Rejang Lebong Mencapai Rp 36 Ribu

Aksi pencurian buah kopi di kebun sedang marak terjadi.

Biji kopi. Ilustrasi
Foto: Pixabay
Biji kopi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, REJANG LEBONG -- Perkembangan harga jual biji kopi kualitas asalan di tingkat petani dalam wilayah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini mengalami kenaikan hingga mencapai Rp 36 ribu per kilogram. "Alhamdulillah saat ini harga kopi semakin membaik, artinya manakala harga kopi ini meningkat maka kesejahteraan petani akan meningkat. Kami sebagai mitra para petani sangat senang kalau harga kopi itu mahal," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Rejang Lebong Zulkarnain di Rejang Lebong, Jumat (16/6/2023). 

Dia menjelaskan, naiknya harga jual biji kopi kering ditingkat petani ini sudah terjadi sejak beberapa bulan lalu dan kini menembus angka tertinggi hingga Rp 36 ribu per kg.

Baca Juga

Naiknya harga jual biji kopi belakangan ini, kata dia, membuat kasus pencurian buah kopi di kebun juga meningkat sehingga banyak dikeluhkan para petani.

"Mana kala menjaga kebun itu dilakukan secara berkelompok, bersama-sama akan lebih baik ketimbang sendiri-sendiri. Kemudian jika mendapati pelaku pencurian buah kopi ini hendaknya dibawa ke pihak kepolisian sehingga akan memberikan efek jera," kata dia.

Selain itu, ia juga mengimbau agar di masing-masing desa untuk melarang adanya transaksi atau jual beli buah kopi basah, tindakan ini bisa memicu aksi pencurian buah kopi karena ada yang membelinya dalam kondisi basah atau baru dipetik.

"Orang yang mencuri itu tidak hanya mengambil yang merah, tetapi buah kopi yang masih hijau juga diambil sehingga nantinya akan mempengaruhi kualitas biji kopi yang dihasilkan kita," ujarnya.

Khairul (50 tahun) salah seorang petani kopi yang ada di Desa Cawang Lama, Kecamatan Selupu Rejang Lebong, menyatakan dirinya bersyukur harga jual biji kopi terus naik hingga Rp 36 ribu per kg, tapi kondisi ini tidak sepenuhnya mereka rasakan karena produksi buah kopi juga menyusut serta maraknya aksi pencurian buah kopi di kebun.

"Kita harus cepat, kalau tidak akan didahului pencuri. Apalagi pada musim panen kopi tahun ini produksi buahnya sedikit bahkan turun hingga 50 persen dari tahun-tahun sebelumnya," kata Khairul.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement