Ahad 23 Oct 2016 11:06 WIB

Penjelasan Nusron Tentang Al Maidah 51 dan Perbedaannya dengan MUI

Nusron Wahid
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Nusron Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota tim sukses Ahok yang juga politikus Partai Golkar Nusron Wahid turut mengomentari ihwal perbedaan terjemahan kata Awliya dalam Surat Al-Maidah ayat 51. Menurut Nusron, dari 16 tafsir yang ia memiliki kata Awliya memiliki makna berbeda.

"Ketemu terjemahan Alquran dalam bahasa Indonesia berbeda kok bingung. Dari 16 kitab tafsir yang saya miliki, makna awliya memang beda-beda," ujarnya lewat kicauan di Twitter, semalam.

Menurutnya, tidak ada yang memaknai mutlak dengan pemimpin. "Antara satu kyai denga kyai lainnya waktu ngaji juga beda-beda. Namanya juga tafsir. Sifatnya dzonny."

Namun yang qoth'i , kata ia, itu wahyunya. Bukan tafsir, pemahaman dan apalagi terjemahan. Makanya, kata ia, belajar Alquran harus paham ilmu alat

"Alatnya nahwu, shorof, balaghoh, badi', bayan, ma'ani dan ilmu-ilmu alat lainnya.  Mereka yang punya ilmu alat saja gak berani ngaku paling benar," tuturnya.

Para ahli tafsir dan kyai sepuh selalu menutup setiap tulisan dan pengajiannya denga kalimat, Wallahu A'lamu bimuraadihi atau bishowaabihi. Allah lah yang paling tahu makna dan kandungan paling benar dari suatu ayat Alquran.

"Adapun tafsir itu hanya kira-kira. Bukan mutlak," katanya.

Baca juga, Video Ahok Anda Dibohongi Alquran Surat Al-Maidah 51 Viral di Medsos.

Makanya, jelas ia, tidak usah bingung dan ribut kalau ada yg memaknai beda. Agama itu keyakinan. "Ikut ulama sepuh atau MUI. Monggo kerso."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement