Kamis 20 Oct 2016 16:01 WIB

Ada Tuduhan Grepe-Grepe Polwan Saat Demonstrasi Dua Tahun Jokowi

Rep: Issha Harruma/ Red: Teguh Firmansyah
Jokowi
Foto: setkab.go.id
Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Aksi unjuk rasa mengkritisi dua tahun Jokowi-JK oleh massa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Medan, ricuh. Aksi yang dilakukan sekitar seratus orang ini pun diwarnai ulah nakal seorang pengunjuk rasa kepada polisi wanita (Polwan) yang mengawal aksi.

Aksi yang juga digelar di berbagai daerah di Indonesia tersebut berlangsung di Jl Putri Hijau, Medan, hari ini, Kamis (20/10). Kericuhan sempat terjadi saat massa mencoba melakukan aksi bakar ban.

Polisi yang mencegah pembakaran ban kemudian mencoba menarik ban tersebut. Aksi saling dorong pun tak terelakkan. Namun, situasi panas ini tak berlangsung lama dan kembali berjalan seperti biasa.

Aksi yang sudah mulai tenang kemudian kembali memanas saat Polisi Wanita (Polwan) yang mengawal aksi unjuk rasa disebut mendapat perbuatan tidak senonoh dari seorang pengunjuk rasa. Adu mulut dan aksi saling dorong pun kembali terjadi.

"Dipegang-pegang orang ini Polwan yang berjaga. Ada satu orang yang memegang," kata salah seorang petugas kepolisian.

Akibat kericuhan ini, polisi memboyong salah seorang demonstran yang diduga menjadi penyebab keributan. Sat Sabhara Polrestabes Medan pun langsung mengganti barikade yang diisi oleh Polwan dengan polisi laki-laki.

Baca juga,  Fadli Zon: Dua Tahun Jokowi, Rakyat Kian Susah.

Sementara itu, Ketua Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Sumut Bobby Niedal membantah tudingan pelecehan terhadap Polwan yang dilakukan oleh massanya. "Nggak ada itu, tuduhan itu hanya upaya membubarkan aksi unjuk rasa," kata Bobby.

Sebelumnya, dalam orasi mereka, massa PMII menyoroti sejumlah hal yang dianggap perlu diperhatikan oleh pemerintahan Jokowi-JK. PMII menilai, selama dua tahun memimpin negara, banyak kebijakan Jokowi-JK yang tidak pro rakyat.

"Rakyat sudah jenuh dengan rezim kapitalis. Banyak kebijakan Jokowi-JK yang tidak sesuai dengan keinginan rakyat. Jokowi tidak peduli lagi dengan rakyatnya," kata Sekretaris Umum PKC PMII Sumut Adit Satria Tanjung. n Issha Harruma

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement