Senin 17 Oct 2016 08:03 WIB

Atasi Krisis Listrik di Papua, Jokowi Resmikan Enam Infrastruktur Listrik

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Nidia Zuraya
Pembangkit listrik
Foto: Edwin/Republika
Pembangkit listrik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Papua untuk meresmikan infrastruktur kelistrikan Papua dan Papua Barat pada hari ini, Senin (17/10). Presiden dan rombongan berangkat ke Papua melalui Bandara Adi Sumarmo Surakarta menuju Bandara Sentani Jayapura dengan pesawat kepresidenan pada Senin (17/10) pagi pukul 07.30 WIB.

Keenam infrastruktur kelistrikan tersebut adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air Orya Genyem 2 x 10 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro Prafi 2 x 1, 25 MW, Saluran Udara Tegangan Tinggi 70 kilo Volt Genyem - Waena - Jayapura sepanjang 174,6 kilo meter sirkit, Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kilo Volt Holtekamp - Jayapura sepanjang 43,4 kilo meter sirkit, Gardu Induk Waena - Sentani 20 Mega Volt Ampere dan Gardu Induk Jayapura 20 Mega Volt Ampere.

Dengan diresmikannya enam infrastruktur kelistrikan Papua dan Papua Barat tentunya akan mengurangi masalah kurangnya pasokan listrik di kedua provinsi tersebut. Masalah listrik adalah masalah yang dihadapi semua provinsi di Indonesia karena saat Presiden berkunjung ke suatu daerah, masalah pertama yang disampaikan warga adalah kondisi byarpet.

Krisis listrik ini terjadi karena adanya keterlambatan dalam membangun pembangkit listrik. Secara bertahap, pemerintah terus berusaha mengatasi masalah krisis listrik dengan membangun pembangkit listrik yang tersebar di banyak wilayah di Indonesia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement