Senin 26 Sep 2016 10:06 WIB

Mereka yang Memilih Bertahan di Tenda Lusuh Rawa Jati

Rep: MgRol81/ Red: Teguh Firmansyah
Tenda dadakan milik pengungsi korban gusuran Rawa Jati, Jaksel.
Foto:
Rusun Marunda

Para pengungsi mengaku waktu untuk tinggal di tenda hanya satu minggu lagi. Meski mengetahui hal itu, mereka tetap bersikeras tidak akan ke Marunda.

Keluarga Agus dan Nurlela sendiri mengaku akan mengontrak rumah di daerah Rawa Jati. “Kalau nanti diusir lagi, ya terpaksa ngeluarin duit buat ngontrak dekat sini. Enggak mungkin ke Marunda deh,” tuturnya.

Menurut Nurlela, pemerintah pilih kasih.  Parkir liar yang jelas-jelas melanggar aturan justru dibiarkan. “Katanya mau menertibkan parkiran liar juga, tapi itu enggak digusur tuh. Mentang-mentang bendera ormas dipasang-pasang. Apa pemerintah takut?” kata Nurlela.

Lurah Rawa Jati, Rudi Budijanto, mengimbau kepada pengungsi untuk segera pindah, baik ke rusun Marunda atau mengungsi ke rumah kerabat yang lebih layak.

Menurutnya, tidak ada jalan keluar lain. Tingkat kelurahan tidak memiliki wewenang untuk menyediakan rusun yang lebih dekat. Pasalnya, penempatan rusun sudah ditetapkan oleh Dinas Perumahan dan Permukiman DKI Jakarta.

Rudi mengaku, pihak kelurahan masih terus membuka pendaftaran bagi pengungsi yang berubah pikiran dan ingin pindah ke Marunda. “Hari ini ada 3 KK yang mendaftar untuk pindah ke sana, ini sedang saya siapkan surat-suratnya,” ujar Rudi beberapa waktu lalu.

Rudi berharap para pengungsi dapat segera memutuskan untuk pindah dari tenda, karena awal bulan Oktober masa tinggal warga sudah habis.

“Tanggal 1 Oktober akan ada penertiban lagi. Pengungsi yang masih bertahan diharapkan sudah punya tempat tujuan,” ujar Rudi. “Parkiran motor liar itu bukannya tidak digusur, mereka sama seperti para pengungsi, ngotot bertahan di situ. Mereka juga akan ditertibkan pada tanggal 1,”

Rusun Marunda

Menurut data dari Unit Pelaksana Rusun (UPRS) Marunda, warga Rawa Jati yang telah mengambil kunci kamar ada sebanyak 12 KK. Ada yang sudah mengambil kunci dari 14 Agustus, dan yang terakhir tanggal 8 September.

Kasubag Tata Usaha Rusun Marunda, Murni Sianturi mengaku, dari 12 KK baru ada 6 KK yang menempati unit.

“Yang pindah baru 6 KK, tapi yang 6 lagi belum. Katanya sih lagi proses pindahan barang-barangnya,” ujar Murni kepada Republika.co.id.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement