Rabu 07 Sep 2016 09:50 WIB

Forum RT/RW se-DKI tak Gentar dengan Buzzer Ahok

Rep: Amri Amrullah/ Red: Angga Indrawan
Warga korban penggusuran permukiman yang berada di tepi jalur kereta api kawasan Rawajati mendirikan tenda seadanya di trotoar samping Apartemen Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (2/9). (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Warga korban penggusuran permukiman yang berada di tepi jalur kereta api kawasan Rawajati mendirikan tenda seadanya di trotoar samping Apartemen Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (2/9). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Forum RT/RW Se DKI Jakarta, Andi Pane tidak gentar dengan tim Buzzer Ahok yang gencar meng-counter opini publik melalui media sosial. Sebab dari seluruh warga DKI Jakarta hanya sedikit mereka yang melek menggunakan media sosial, sedangkan di lapangan masyarakat yang dianggap terzalimi tidak terpengaruh opini media ini.

"Itu hal yang biasa para Buzzer itu memang bagian dari piranti pemenangan Ahok. Menurut kami mereka bukan persoalan," kata dia kepada Republika.co.id, Selasa (6/9).

Menurutnya, hanya berapa persen dari seluruh masyarakat Jakarta yang memiliki hak pilih membaca media sosial, termasuk cetak maupun online. Tapi forum RT/RW se-DKI, kata dia,  melihat dan mendapatkan laporan langsung bagaimana penderitaan warga akibat berbagai kebijakan penggusuran yang dilakukan Ahok.

Menurutnya banyak informasi yang sebenarnya fakta di lapangan diputarbalikkan menjadi opini di media sosial. Namun forum RT/RW se DKI menegaskan counter informasi yang berkembang media melalui tatap muka di masyarakat jauh lebih ampuh. Karena organisasi ini mengabdi masyarakat di level paling rendah RT dan RW.

Ia pun menyesalkan banyaknya media mainstream yang seringkali menutup fakta yang terjadi di lapangan demi keberpihakan kepada Ahok. Menurut dia, media seharusnya kembali ke perannya memberitakan kondisi obyektif apa yang terjadi di lapangan.

"Fakta di lapangan sangat miris korban hasil penggusuran itu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement