Jumat 16 Sep 2016 08:13 WIB

Polri Imbau Sisa Kelompok Santoso Menyerahkan Diri

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Angga Indrawan
Basri alias Bagong (tengah) salah satu anggota kelompok bersenjata Santoso Mujahidin Indonesia Timur (MIT) ketika digiring mememasuki ruangan pemeriksaan kesehatan di RS. Bhayangkara, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (14/9).
Foto: Antara/Fiqman Sunandar
Basri alias Bagong (tengah) salah satu anggota kelompok bersenjata Santoso Mujahidin Indonesia Timur (MIT) ketika digiring mememasuki ruangan pemeriksaan kesehatan di RS. Bhayangkara, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (14/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadiv Humas Polri, Irjen Boy Rafli Amar mengimbau sisa kelompok teroris Santoso agar menyerahkan diri kepada aparat yang tergabung dalam operasi Tinombala. Boy berjanji Polri akan memperlakukan dengan baik jika menyerahkan diri.

“Akan dilakukan secara baik dan diperiksa sebagaimana sebaiknya,” ujar Boy, di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Kamis (16/9).

Imbauan tersebut disampaikan Boy setelah kaki tangan Santoso, Muhammad Basri bin Baco Sampe alias Ayas alias Bagong alias Opa tertangkap oleh tim operasi Tinombala, Rabu (14/9) pagi. Basri ditangkap hidup-hidup bersama istrinya.

Boy menegaskan, saat ini kekuatan kelompok teroris tersebut terus melemah pascatewasnya pimpinan mereka Santoso dan tertangkapnya Basri. Boy yakin suatu saat mereka yang tersisa akan tertangkap.

“Oleh karena itu, disarankan turun gunung menyerahkan ke pos-pos tinombala terdekat,” kata mantan Kapolda Banten itu.

Seperti diketahui, kelompok ini dianggap kelompok teroris yang paling berbahaya di Indonesia. Mereka sering mengancam keamanan warga Poso. Sehingga polri bersama TNI melakukan operasi bersama menumpas kelompok tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement