Kamis 15 Sep 2016 19:52 WIB

Bupati Yoyok: Keberhasilan Pemimpin tak Dilihat dari Infrastruktur

Rep: Lintar Satria/ Red: Ilham
Bupati Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Yoyok Riyo Sudibyo
Foto: Republika/Musiron
Bupati Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Yoyok Riyo Sudibyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo mengatakan, keberhasilan seorang kepala daerah bukan dinilai dari berapa banyak infrastruktur yang dibangun. Jumlah dan kualitas bangunan fisik tidak menjadi ukuran utama dari capaian kinerja dari seorang kepala daerah.

“Pembangunan fisik itu penting. Aktivitas masyarakat bisa tidak jalan jika pemerintah tidak menyediakan sarana. Namun, memikirkan masyarakat seperti apa yang hendak diwujudkan jauh lebih penting,” kata penerima Bung Hatta Anti-Corruption Award 2015 ini, Kamis (15/9).

Kepada calon kandidat Bupati Batang selanjutnya, Yoyok sering berpesan untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan fisik dan manusia. Mantan Danramil Tanjung Priok, Jakarta Utara ini berpandangan mewujudkan masyarakat yang dibayangkan memiliki tantangan yang berat.

“Pembangunan fisik sebenarnya tidak begitu sulit. Misalnya, membangun rumah susun, ada uangnya dan ada ahlinya. Membangun masyarakat yang dibayangkan itu jauh lebih sulit. Memimpin adalah membangun masyarakat karena yang dipimpin adalah manusia semua,” kata Yoyok.

Penerima Lencana Pembangunan Presiden RI ini menilai empat tahun lebih pemerintahannya di Kabupaten Batang lebih banyak berfokus pada membangun manusia dan masyarakat. “Kami ingin masyarakat Batang yang disiplin, bersih, dan setara. Misalnya, surat edaran shalat berjamaah untuk PNS. Tujuannya agar perintah agama tidak dijadikan alasan duduk-duduk di warung. Karena tidak ada uang untuk bayar ribuan tukang sapu, kami dukung semua inisiatif pengelolaan sampah seperti bank sampah hingga tingkat RT," katanya.

Yoyok mengatakan, di Batang ia mengadakan festival anggaran supaya semua warga terbiasa berdiskusi dengan pejabat pemerintahan tentang rencana kerja tahun anggaran. Menurutnya, bangunan fisik yang baik hanyalah dampak dari masyarakat yang sudah dibangun dengan baik. "Kami pastikan sistem menjaga semuanya itu,” tambah Yoyok.

Dalam mewujudkan masyarakat yang dibayangkan, Bupati Yoyok menghimbau kepada semua bakal calon Bupati Batang untuk mengajak rakyat bekerja sama. Yoyok ingin pemimpin Batang yang baru harus mampu melanjutkan proses yang sudah dibangun empat tahun belakangan ini.

“Daerah itu harus punya jiwa. Itu melekat pada penghuninya, bukan pada gedung atau trotoarnya. Bagaimana membangun nyawa dari kota jika penghuninya dihujat dan dikata-katai terus menerus. Orang bisa jadi jahat jika tidak diajak bicara dan kerja sama. Banyak orang tidak taat hukum karena tidak tersentuh oleh negara. Orang desa di Batang yang tingkat pendidikannya tidak sebaik orang kota besar membuktikan bahwa mereka terdidik untuk bermasyarakat. Pemimpin baru harus perkuat itu,” kata Yoyok.

Yoyok berulang kali menyatakan tidak akan menyalonkan diri lagi di Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Batang 2017. Banyak pihak yang menyebutnya sebagai salah satu kepala daerah berprestasi yang akan bertarung di Pilkada DKI Jakarta 2017 nanti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement