Kamis 15 Sep 2016 17:55 WIB

Melalui Sekolah Mangrove, Pertamina Tanamkan Cinta Lingkungan Sejak Dini

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Pengunjung menikmati suasana hutan mangrove di ekowisata mangrove Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (24/12). Ekowisata mangrove Karangsong menjadi tujuan wisata baru yang menyuguhkan wawasan tentang ekosistem mangrove kepada para pengunjung.
Foto: Antara
Pengunjung menikmati suasana hutan mangrove di ekowisata mangrove Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (24/12). Ekowisata mangrove Karangsong menjadi tujuan wisata baru yang menyuguhkan wawasan tentang ekosistem mangrove kepada para pengunjung.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – PT Pertamina RU VI Balongan terus berupaya menanamkan cinta lingkungan sejak dini kepada para siswa sekolah dasar (SD) yang ada di Kabupaten Indramayu. Salah satunya, melaui program ‘Sekolah Mangrove’.

 

Sebagai pilot project, Pertamina menyasar tiga SD dalam program ‘Sekolah Mangrove’ itu. Yakni SD Karangsong 1, SD Pabean Udik 1 dan SD Unggulan. Kegiatan dalam program tersebut diawali dengan penyuluhan pengetahuan mangrove bagi siswa di ketiga sekolah tersebut.

 

Materi dalam penyuluhan itu menyangkut cinta lingkungan pesisir, global warming da pentingnya hutan mangrove, poster kampanye lingkungan hidup serta edukasi pengelolaan sampah. Dalam program penyuluhan ‘Sekolah Mangrove’ itu, Pertamina RU VI Balongan bekerja sama dengan mahasiswa KKN-PPM UGM.

 

"Tak hanya penyuluhan, rangkaian kegiatan ‘Sekolah Mangrove’ juga dilanjutkan dengan penanaman vegetasi pantai berupa tanaman cemara dan ketapang di pesisir Karangsong," ujar General Manager Pertamina RU VI Balongan, Afdal Martha, saat ditemui di acara Penetapan dan Penghargaan Sekolah Mangrove, di SD Unggulan Kabupaten Indramayu, Kamis (15/9).

 

Selain itu, para siswa dari ketiga ekolah tersebut juga diajak untuk tour mengelilingi Ekowisata Mangrove Karangsong. Dalam acara itu, dilibatkan pula Kelompok Pantai Lestari sebagai guide.

 

Tak hanya itu, diadakan pula kegiatan lomba sekolah mangrove yang dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana sekolah binaan mengadopsi program yang diintervensikan berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan. Kegiatan tersebut bekerja sama dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Indramayu.

 

"Kami berharap agar ‘Sekolah Mangrove’ ini mampu mengintegrasikan pengetahuan mangrove ke dalam kurikulum pendidikan lingkungan sebagai salah satu kearifan lokal dalam penerapan pendidikan di Kabupaten Indramayu," tutur Afdal.

 

Sementara itu, berdasarkan surat keputusan BLH Kabupaten Indramayu, SD Unggulan terpilih sebagai ‘Sekolah Mangrove’ terbaik I, SDN Pabean Udik 1 sebagai ‘Sekolah Mangrove’ terbaik II dan SDN Karnagsong 1 sebagai ‘Sekolah Mangrove’ terbaik III. Untuk pemenang pertama memperoleh apresiasi pengembangan pendidikan lingkungan senilai Rp 10 juta untuk terbaik I, Rp 7.500.000 untuk terbaik II dan Rp 5 juta untuk terbaik III.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement