REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Sandjojo mengungkapkan kegelisahannya saat meninjau kondisi infrastruktur di Desa Kadubera Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang, Senin (12/9). Ia melintasi jalan tanah berlubang bahkan jembatan reot dari bambu tua di salah satu aliran sungai desa. Di sanalah, anak sekolah dan petani beraktivitas setiap harinya.
"Tadi waktu jalan ke sini memang saya merasakan banyak goyang-goyang. Tapi mudah-mudahan dengan dana desa, perlahan jalan-jalan di desa ini bisa segera diperbaiki," ujarnya.
Desa Kadubera adalah salah satu dari 75 desa tertinggal di kabupaten Pandeglang. Tahun ini, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi memberikan bantuan berupa 2 unit jembatan penghubung antar desa. Dengan jembatan tersebut, diharapkan dapat mempermudah masyarakat setempat untuk beraktifitas.
"Kementerian-kementerian lain nanti juga bisa bantu sesuai tupoksinya. Kalau dana desa awalnya dipakai untuk infrastruktur desa, selain itu diselingkan juga untuk pengembangan ekonomi misalnya lewat BUMDes," ujarnya usai menyerahkan hewan kurban.
Selain itu, Menteri Eko juga mengatakan pentingnya peran kepolisian dan TNI dalam mensukseskan pembangunan desa. "Kalau desa tidak aman, pembangunan di desa tidak akan bisa berjalan dengan baik," ujarnya.
Terkait hal tersebut, Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengatakan, dari 326 desa di pandeglang 75 desa di antaranya masih kategori tertinggal. Ia berharap, Kemendes PDTT dapat membantu daerahnya agar terlepas dari kategori tertinggal.
Irna mengakui, kabupaten yang ia pimpin saat ini telah banyak mendapatkan dorongan dari pemerintah pusat untuk menjadi daerah maju. Bantuan 2 jembatan penghubung yang diberikan Kementerian desa misalnya, diyakini berpengaruh pada aktifitas ekonomi petani.
"Untuk dua jembatan ini bantuan yang diberikan Kementerian Desa hampir Rp 1 miliar. Satu untuk menghubungkan desa Sukalangu dan Kadubera, juga untuk menghubungkan antar kecamatan," ujarnya.