Selasa 06 Sep 2016 16:27 WIB

Risma Beri Materi di Sekolah Calon Kepala Daerah PDIP

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bayu Hermawan
Walikota Surabaya Tri Rismaharini memberikan memberikan materi terkait kepemimpinannya di Surabaya saat pembukaan Sekolah Partai Calon Kepala dan Wakil Daerah angkatan ke-2 di Depok, Jawa Barat, Selasa (6/9). (Republika/ Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Walikota Surabaya Tri Rismaharini memberikan memberikan materi terkait kepemimpinannya di Surabaya saat pembukaan Sekolah Partai Calon Kepala dan Wakil Daerah angkatan ke-2 di Depok, Jawa Barat, Selasa (6/9). (Republika/ Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) Megawati Soekarnoputri kembali membuka Sekolah Partai angkatan kedua di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat, Selasa (6/9). Beberapa pimpinan daerah yang masih aktif menjabat menunjukan antusiasmenya mengikuti kegiatan yang diselenggarakan partai berlambang banteng itu.

Dari pantauan sejumlah pemimpin daerah yang hadir antara lain, Gubernur Banten Rano Karno dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat. Selain itu, hadir pula Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang akan menjadi pemberi materi.

Dalam sambutannya, Megawati mempertanyakan banyaknya orang yang menyamakan PDI P dengan partai-partai lainnya. Mega melayangkan pertanyaan tersebut, lantara kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan dalam berbagai hal yang buruk. Sehingga, setiap partai politik itu selalu dicitrakan buruk.

"Saya bilang pada Hasto (Sekjen PDI P) kenapa ya kalau PDI P itu selalu disamakan. Sepertinya partai itu semua sama. Sayangnya samanya itu buruk," kata Megawati saat memberikan sambutam di hadapan para peserta Sekolah Partai.

Angkatan pertama Sekolah Partai PDI P sudah diselenggarakan pada tanggal 30 Agustus 2016. Pada angkatan kedua, sekolah partai tersebut, 41 calon kepala daerah yang berasal dari seluruh provinsi di Indonesia ikut berpartisipasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement