Sabtu 03 Sep 2016 12:16 WIB

Penunjukkan BG tak akan Timbulkan Kegaduhan

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Esthi Maharani
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (tengah) bersama Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Panjaitan (kanan) dan Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan (kiri) menghadiri syukuran HUT Polwan ke-68 di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (1/9).
Foto: Antara/Reno Esnir
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (tengah) bersama Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Panjaitan (kanan) dan Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan (kiri) menghadiri syukuran HUT Polwan ke-68 di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (1/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo resmi menunjuk Wakapolri Komjen Budi Gunawan (BG) sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Penunjukkan itu tertuang dalam surat presiden yang dikirimkan Jokowi ke Ketua DPR Ade Komarudin.

Menurut pengamat Intelijen Al Chaidar, penunjukkan Komjen BG sebagai orang nomor satu di lembaga mata-mata negara tersebut tidak akan membuat kegaduhan. Selain itu, ia meyakini, terpilihnya BG tidak akan membawa perpecahan diantara TNI dan Polri.

"Saya kira tidak akan muncul kegaduhan tentang instansi polisi (memimpin BIN), karena antara polisi dan militer sama dalam hal intelijen," kata Al Chaidar, Sabtu (3/9).

Ia menyatakan, langkah Jokowi menunjuk Komjen BG sudah tepat. Terlebih, lanjut Al Chaidar, BG memiliki kemampuan intelijen yang tak perlu diragukan lagi. BG, menurutnya, adalah tokoh polisi senior yang sangat mumpuni dalam bidang intelijen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement