Sabtu 03 Sep 2016 00:16 WIB

Sandiaga: Warga DKI Butuh Pekerjaan

Red: Ilham
Warga korban penggusuran permukiman yang berada di tepi jalur kereta api kawasan Rawajati mendirikan tenda seadanya di trotoar samping Apartemen Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (2/9). (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Warga korban penggusuran permukiman yang berada di tepi jalur kereta api kawasan Rawajati mendirikan tenda seadanya di trotoar samping Apartemen Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (2/9). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengatakan, urusan lapangan kerja lebih penting dibanding membangun jalur ruang terbuka hijau. Apalagi, pembangunan taman itu dengan menggusur tempat tinggal warga yang sudah susah.

"Buat jalur hijau lebih penting, tapi urusan dengan perut warga dan lapangan pekerjaan jauh lebih penting diurus dan harga-harga dan biaya hidup yang naik terus di Jakarta," kata Sandiaga di Jakarta, Jumat (2/9).

Hal tersebut terkait pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat yang mengatakan, masalah penggusuran yang dampaknya kadang dijadikan politik. Sandiaga mengatakan sepakat dengan apa yang dikatakan Djarot.

"Saya mengajak teman-teman untuk memilah unsur politisnya dan kebijakannya. Kebijakannya saya kritisi kebetulan melalui aspirasi masyarakat, bahwa masalah ini (pertamanan) bukan masalah yang urgent di masyarakat," kata Sandiaga.

Sandiaga menyinggung harga daging di Jakarta yang saat ini sudah dua kali lipat dibandingkan harga daging di Malaysia. Hal tersebut seharusnya menjadi penting dan harus dijadikan fokus oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Sementara itu, menjelang Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada tanggal 12 September harga-harga sembako masih tinggi, terutama harga daging sapi yang mencapai Rp 120 ribu perkilogram. "Saya lihat kembali, bahwa solusinya belum dilakukan oleh Pemprov dan terobosan untuk menyederhanakan rantai distribusi barang belum terjadi di lapangan," kata Sandiaga.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement