Selasa 23 Aug 2016 04:01 WIB

Penutupan Pulau Angso Duo akan Berdampak Besar Bagi Pariwisata

REPUBLIKA.CO.ID, PARIAMAN, SUMBAR -- Forum Wartawan Peduli Pariwisata Piaman (FWP3) Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), menyayangkan rencana penutupan objek wisata Pulau Angso Duo oleh pemerintah setempat, karena akan berdampak kepada pengunjung wisata.

Koordinator Bidang Advokasi FWP3 Kota Pariaman, Oyong Liza Piliang, di Pariaman, Senin, mengatakan penutupan yang akan dilakukan pemerintah setempat meskipun hanya sebulan akan berdampak besar bagi pariwisata kota itu.

"Karena itu tidak perlu ditutup secara total selama sebulan, karena dikhawatirkan para pengusaha pariwisata bisa mengalami goncangan ekonomi," tambah dia.

Para pelaku pariwisata, sebut dia, banyak yang menggantungkan perekonomian mereka kepada dunia pariwisata bahari di Pariaman. Dikhawatirkan apabila penutupan dilakukan selama sebulan para pelaku pariwisata ini dapat melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan visi dan misi kota berjuluk Kota Tabuik tersebut.

"Sebagai contoh, mereka bisa saja melakukan aksi pemerasan di objek-objek wisata sehingga ini dikhawatirkan dapat merusak citra dan nama baik pariwisata Pariaman," jelasnya.

Oleh karena itu ia menilai pemerintah setempat perlu melakukan sejumlah pembahasan dan duduk bersama dengan pihak terkait, seperti pelaku usaha pariwisata, DPRD, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), tokoh masyarakat, wartawan dan termasuk instansi kepolisian untuk menghindari benturan kepentingan.

Meskipun demikian FPW3 menyambut baik pemulihan pulau yang akan dilakukan pemerintah setempat guna memajukan daerah itu untuk mendukung pariwisata Sumbar.

Sebelumnya Wakil Wali Kota Pariaman, Genius Umar menyampaikan rencana penutupan objek wisata itu sebulan penuh untuk pembenahan pulau dan menghindari eksploitasi pulau yang dikhawatirkan dapat merusak tatanan ekosistem.

"Sebetulnya pemerintah daerah juga khawatir, maka dari itu perlu sejumlah perbaikan jangka panjang demi kemajuan pariwisata Sumbar, khususnya Kota Pariaman," sebut dia.

Jika rencana tersebut direalisasikan, maka selama satu bulan penuh kegiatan wisata ke pulau akan dihentikan. Pemulihan yang dilakukan meliputi perbaikan sejumlah infrastruktur, gotong royong, pembersihan lokasi pulau dari sampah, penataan sarana dan prasarana yang tepat sasaran.

Genius tidak menampik bahwa saat ini keberadaan Pulau Angso Duo yang menjadi salah satu ikon kota itu telah kelebihan kapasitas pengunjung.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement