Ahad 21 Aug 2016 00:51 WIB

Pemerintah Dinilai Kurang Berikan Edukasi Tentang Rokok kepada Masyarakat

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Angga Indrawan
Berhenti merokok (ilustrasi)
Foto: Boldsky
Berhenti merokok (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berencana akan menaikkan harga rokok dua kali lipat. Hal tersebut dilakukan guna mengurangi pecandu rokok.

Namun, Ketua Umum Wahdah Islamiyah, Ustaz Zaitun Rasmin menilai, cara tersebut tidak akan efektif. Kendati demikian, Ustaz Zaitun menghargai upaya tersebut.

"Yang kurang selama ini edukasi pemerintah tentang masalah rokok," ujar ustaz Zaitun kepada Republika, Sabtu (20/8).

Pemerintah hanya menggencarkan peringatan bahaya merokok lewat  iklan. Sementara, hal itu dinilai juga kurang efektif. Pasalnya, peringatan yang sampai tidak masuk ke hati masyarakat. Ustaz Zaitun justru meminta pemerintah menghentikan iklan rokok. Seperti yang dilakukan oleh negara luar.

"Kita mengizinkan iklan rokok itu yang fatal," kata ustaz Zaitun.

Sebelumnya, Ketua DPR, Ade Komarudddin mengatakan, kebijakan menaikkan harga rokok dua kali lipat akan membantu Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Sebab penerimaan negara dari sektor cukai akan naik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement