Selasa 16 Aug 2016 21:28 WIB

Mendes Komitmen Dorong Belu Jadi Produsen Garam

Menteri Desa Meresmikan Jambanisasi dan Lantainisasi  untuk rumah di desa Fatuketi kec. kakuluk mesak
Menteri Desa Meresmikan Jambanisasi dan Lantainisasi untuk rumah di desa Fatuketi kec. kakuluk mesak

REPUBLIKA.CO.ID, BELU -- Menteri Desa PDT dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo blusukan ke Desa Kenebibi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kedatangan Mendes pun membuat para petani garam tradisional di desa itu terkejut.

Yosefina, salah seorang petani garam tradisional di Desa Kenebibi, mengaku terkejut sekaligus kagum dengan kedatangan Mendes, yang mau meninjau langsung aktifitas petani garam di wilayah tersebut.

Kepada Mendes, Yosefina pun mengungkapkan usaha tani garam yang dia jalankan cukup membantu ekonomi keluarga. Dalam sebulan, tutur dia, garam yang dihasilkan bisa mencapai 20 karung. Kemudian dijual ke pasar Atambua.

"Tiap karung bisa dijual 50.000-100.000. Sekitar Rp2 juta sebulan," ujarnya.

Kepada Ibu Yosefina, Mendes Eko Sandjojo mengaku kagum karena gigih berusaha meski kondisi alam di NTT sangat keras. Sementara Mendes mengatakan bahwa sarana desa di Belu sudah cukup berkembang. Jalan juga sudah bagus sehingga tak banyak kendala soal akses.

Mendes Eko juga mengajak masyarakat desa untuk terus mengembangkan kreativitas ekonomi, seperti pertanian, peternakan, juga produk kerajinan dan budidaya garam.

"Nanti kita akan ajak Menteri Kelautan Ibu Susi Pudjiastuti juga membantu pertanian garam ini. Sangat potesial," jelasnya.

Ia menambahkan, karena di Belu ini masih banyak yang belum bisa bahasa Indonesia dan belum menguasai program, maka pendamping desa harus punya kualifikasi bisa bahasa Indonesia dengan baik.

"Dan tentunya menguasai program serta budaya setempat," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement