REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Terminal baru Bandara Blimbingsari yang berkonsep arsitektur hijau akan dikemas sebagai galeri produk kreatif guna memasarkan prosuk seni dan UMKM setempat.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, terminal baru tersebut sedang tahap penyelesaian akhir, dan direncanakan bakal diresmikan pada Desember 2016 atau Januari 2017.
"Sesuai dengan konsep bandara kami yang hijau dan mengadopsi kearifan lokal dalam arsitekturnya, maka nanti itu akan sekaligus jadi galeri produk-produk kreatif, mulai dari lukisan, kerajinan, maupun produk-produk UMKM lainnya," kata dia, Jumat.
Banyuwangi, kata dia, memiliki banyak seniman mumpuni, mulai dari pelukis hingga pematung. Banyak karya mereka yang telah menasional. Karya-karya itu akan dipajang dan dipasarkan di terminal bandara yang baru.
"Kalau di bandara kota besar kan kita lihat kaca-kaca dan kafe-kafe, nah di Banyuwangi lihat lukisan dan produk seni lainnya," kata mantan anggota DPR ini.
Anas mengatakan, banyak produk UMKM Banyuwangi yang punya kualitas dan layak untuk dipasarkan melalui bandara. Wisatawan maupun masyarakat umum yang berkunjung ke Banyuwangi bisa langsung membeli di bandara.
"Biasanya di bandara kan citranya mahal, tapi di Bandara Banyuwangi kami bikin aturan, harganya tidak boleh berlebihan dari harga aslinya," kata Anas.
Selain galeri produk kreatif, ujar dia, Bandara Blimbingsari juga bakal dilengkapi dengan perpustakaan mini.
Terminal baru Bandara Blimbingsari Banyuwangi sendiri, katanya, mengusung arsitektur hijau. Bangunannya tanpa AC, namun didesain tetap sejuk dengan memanfaatkan aliran air dan angin dari celah-celah bangunan yang di atasnya juga dipenuhi tanaman hijau.
Jumlah penumpang di Bandara Blimbangsari Banyuwangi terus mengalami lonjakan sejak beroperasi. Penumpangnya mengalami peningkatan yang signifikan, sampai 1.308 persen dari hanya 7.826 penumpang (2011) menjadi 110.234 penumpang (2015).