Kamis 11 Aug 2016 18:55 WIB

Sambil Menangis, Siswi SD Minta Risma Jangan ke Jakarta

Rep: Binti Sholikah/ Red: Achmad Syalaby
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini berbagi pengalaman memimpin birokrasi di hadapan para PNS dan Kepala Desa di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini berbagi pengalaman memimpin birokrasi di hadapan para PNS dan Kepala Desa di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Walikota Surabaya Tri Rismaharini melakukan pemantauan kondisi kota atau yang dikenal sebagai blusukan pada Kamis (11/8) pagi. Dengan mengajak para awak media, pukul 05.30 WIB rombongan ini berangkat dari kediaman Risma di Taman Pondok Indah Wiyung. 

Lokasi pertama yang dituju yakni Taman Cahaya di wilayah Pakal. Di lokasi tersebut, Risma menyoroti molornya pembangunan taman tersebut. Ia juga menyampaikan catatan kepada petugas dari dinas kebersihan dan pertamanan (DKP) seperti terkait fungsi lapangan yang seharusnya menyatu dengan Taman Cahaya. Termasuk, desain di beberapa titik yang menurut wali kota kurang sesuai. 

Setelah Taman Cahaya, rombongan bergerak menuju Sumberejo tepatnya di SDN Sumberejo 2. Saat mengetahui Walikota memasuki halaman sekolah, ratusan siswa bersorak antusias menyambut Risma.

Di SDN Sumberejo 2, Risma mengecek kondisi kelas dan toilet. Hal yang menarik perhatian Risma adalah terkait urinoir. Fasilitas yang disediakan di kamar mandi putra ini tampaknya jarang dipakai. Menurut dia, ada kemungkinan para siswa belum tahu cara menggunakan urinoir tersebut.

“Standar kamar mandi di sekolah-sekolah sekarang seperti itu. Ada urinoir-nya. Tapi, ini tadi saya cek kelihatannya jarang dipakai. Makanya, saya instruksikan kepada dinas pendidikan untuk memberi pemahaman kepada para siswa,” ujarnya.

Setelah meninjau toilet, Risma menuju halaman sekolah dan disambut para siswa yang kemudian mengerubunginya dan mengajak bersalaman. Tak diduga, seorang siswi kemudian menangis dan memeluk Risma. Siswi bernama Meilia Ilmi ini memohon agar Risma tetap menjadi Walikota Surabaya. “Ibu tolong jangan ke Jakarta,” ujar Meilia sambil berlinang air mata.

Risma pun terlihat berusaha menenangkan para siswa yang menangis itu. Ia juga berjanji kepada para siswa itu jika akan tetap memimpin Kota Surabaya. Di akhir kunjungannya di SDN Sumberejo 2, dia berpesan agar para siswa tidak gampang menyerah. “Aku sedih kalau Bu Risma ke Jakarta. Kalay tidak ada Bu Risma tidak enak, karena Bu Risma itu baik,” kata Meilia kepada wartawan sambil sesenggukan. 

Risma menyatakan sering berkunjung ke sekolah dan bertemu dengan para siswa. Menurutnya tangisan siswa SDN Sumberejo 2 tadi merupakan ungkapan perasaan siswa tersebut. “Kalau aku ditanya jujur ya aku pengen tetep di Surabaya, enggak pengen pindah,” ucapnya.

Acara blusukan Risma diakhiri dengan kunjungan ke TPA Benowo. Di TPA terbesar di Surabaya ini Risma memantau pembangkit listrik tenaga sampah. Ia juga memaparkan rencana Pemkot Surabaya untuk membangun zona hijau (green belt) di TPA Benowo. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement