Selasa 09 Aug 2016 03:25 WIB

'Kegaduhan Testimoni Freddy Budiman Bisa Rusak Kredibilitas Polri'

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Bayu Hermawan
Jeirry Sumampow
Foto: Republika/Wihdan
Jeirry Sumampow

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polemik kesaksian Freddy Budiman terhadap koordinator Kontras Haris Azhar hingga kini masih terus bergulir. Pasalnya pihak kepolisian masih melanjutkan proses penyelidikan terkait laporan Polri, TNI, dan Badan Narkotika Nasional (BNN) terhadap Haris.

Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) prihatin atas langkah Polri, TNI dan BNN yang melaporkan Haris dengan delik pencemaran nama baik. PGI sendiri pada 5 Agustus lalu telah menyampaikan surat kepada Presiden RI Joko Widodo.

"Sebab PGI menilai, reaksi ketiga lembaga tersebut semestinya tak perlu karena kontraproduktif bagi upaya pemberantasan Narkoba," ujar Kepala Humas PGI Jeirry Sumampow, Senin (8/8).

PGI sepakat dengan pesan Presiden bahwa apa yang dikemukakan Haris adalah sebuah masukan untuk penyelidikan internal di ketiga lembaga tersebut. PGI merasa apabila langkah ketiga lembaga tersebut diteruskan, maka akan menimbulkan kegaduhan berkepanjangan. Hal tesebut dikhawatirkan akan membuat kewibawaan dan tingkat kepercayaan masyarakat kepada ketiga lembaga itu makin terpuruk.

"Kegaduhan berkepanjangan ini juga akan merusak kredibilitas ketiga lembaga ini dalam pemberantasan Narkoba. Karena itu, kegaduhan ini harus segera dihentikan," katanya.

Untuk itu, PGI memohon kepada Jokowi agar berkenan  memerintahkan kepolisian agar fokus kepada upaya mencari dan menemukan bukti pendukung kesaksian Haris (jika memang ada).

"Bukan malah sebaliknya menempuh proses pelaporan dan kriminalisasi terhadapnya," kata dia.

PGI melihat hal ini jauh lebih baik dan strategis sebagai bagian dari upaya melakukan Revolusi Mental di tubuh lembaga kepolisian. Selain itu, PGI mendorong Jokowi membentuk tim independen untuk menyelidiki kasus ini secara mendalam.

Penyelidikan tim independen penting untuk menunjukkan komitmen negara terhadap pemberantasan narkoba dan reformasi kepolisian. Penyelidikan tim independen juga penting untuk membersihkan ketiga institusi tersebut dari tuduhan-tuduhan negatif yang selama ini beredar di masyarakat melalui media massa dan media online maupun media sosial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement