Ahad 07 Aug 2016 20:48 WIB

Aset Negara Rusak karena Bentrok Polisi-Satpol PP

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan, masih mendata sejumlah kerusakan aset negara di kantor Balaikota Makassar seusai penyerangan oleh puluhan anggota kepolisian pada Ahad (7/8) dini hari pukul 00.10 Wita.

"Saat ini Dinas Perumahan dan Gedung sudah melakukan pendataan dan akan dibuatkan berita acaranya untuk segera dipertanggungjawabkan," ujar Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, Ahad (7/8).

Dia mengatakan, penyerangan oleh anggota kepolisian yang merupakan aparat pemerintah harusnya tidak perlu terjadi karena ada prosedur hukum dan cara itu sudah ditempuh oleh oknum yang bertikai. Namun, suasana yang awalnya dianggap sudah kondusif berubah setelah adanya penyerangan yang dilakukan oleh puluhan oknum polisi beberapa jam setelah insiden di anjungan Pantai Losari Makassar terjadi.

Akibat penyerangan itu, sejumlah aset negara baik gedung maupun kendaraan operasional di Kantor Balakota Makassar mengalami kerusakan, seperti sepeda motor, kendaraan roda empat, dan beberapa kaca ruangan lainnya yang pecah.

Sebelumnya, bentrokan yang terjadi pada dini hari ini merupakan imbas yang terjadi dari insiden di anjungan Pantai Losari Makassar pada pukul 19.40 Wita. Pada waktu itu terjadi adu mulut dan perkelahian antara dua anggota Sabhara Polrestabes Makassar dan anggota Satpol PP Makassar.

Seusai pertikaian itu, kedua polisi Bripda Hendrik dan Bripda Asmat melaporkan tindakan penganiayaan yang didapatkannya itu ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Makassar dengan disertai visum dari dokter rumah sakit.

Kedua polisi itu melaporkan anggota Satpol PP Makassar Hendryatno ke SPKT dengan tuduhan tindakan penganiayaan dan pengeroyokan. Namun beberapa jam setelahnya, sekitar pukul 00.10 Wita, puluhan anggota kepolisian melakukan penyerangan ke kantor Balaikota yang memang hanya berhadapan kantor dengan Mapolrestabes Makassar.

Anggota Satpol PP yang memang sedang jaga kantor itu kaget dan melakukan perlawanan hingga akhirnya belasan anggota Satpol luka-luka, serta seorang anggota Sabhara Polda Sulsel Bripda Michael Abraham tewas dengan dua tusukan sangkur di pinggang kiri belakang serta punggungnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement