REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso meminta Kapolda Jawa Tengah segera memanggil komandan pasukan Sabhara dan Brimob yang bentrok di Semarang, Jawa Tengah. Hal ini perlu dilakukan agar masalah ini tidak meluas. "Komandan dari satuan setempat agar masalah tidak kontraproduktif," kata Priyo di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (25/7).
Priyo menyatakan, bentrok antara Sabhara dan Brimob bisa menghilangkan berbagai prestasi yang sudah diraih kepolisian. Di Jawa Tengah prestasi Polri menonjol dalam penangkapan pelaku teror. "Kontraproduktif dalam hal prestasi menindak teroris," ujarnya.
Politisi Golkar ini melihat bentrokan Sabhara dan Brimob sebagai tindakan yang memalukan institusi Polri. Priyo tidak melihat bentrokan ini berkaitan dengan proses pemilihan Kapolri. "Tidak sampai sejauh itu," katanya.
Terkait pendidikan di Polri, Priyo masih percaya dengan kualitas kurikulum yang saat ini berlaku. Dia menyatakan kurikulum di Polri tidak perlu diganti. "Mereka punya panduan dan kurikulum baku untuk mempersiapkan polisi yang hebat, saya kira itu tidak ada masalah," ujarnya.