Ahad 31 Jul 2016 23:16 WIB

Purwakarta Dorong Kerajinan Bambu Masuk Kurikulum Pendidikan

Red: M Akbar
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. (Republika/Ita Nina Winarsih
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. (Republika/Ita Nina Winarsih

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, akan mendorong pengetahuan tentang kerajinan tangan berbahan baku bambu agar masuk kurikulum pendidikan.

"Orang Purwakarta memiliki keterikatan yang kuat dengan bambu, karena wilayah Kecamatan Sukasari, Purwakarta, merupakan sentra penghasil bambu yang memiliki kualitas bagus," kata Bupati setempat Dedi Mulyadi, di Purwakarta, Ahad (31/7).

Ia menyatakan, kualitas bambu dari Kecamatan Sukasari itu harus disyukuri, dengan cara meningkatkan nilai tambah dari bambu tersebut.

Dengan begitu, bambu yang dihasilkan dari wilayah Sukasari itu tidak boleh lagi dijual sebagai bahan baku, tetapi harus dijual dalam bentuk barang jadi yang di antaranya dihasilkan dari kerajinan tangan anyaman bambu.

"Kita punya wilayah Sukasari sebagai laboratorium bambu untuk pelajar. Bambu di sana dijual murah saat menjadi bahan baku. Tetapi saat sudah berupa produk barang jadi, harganya bisa beratus kali lipat," katanya.

Dilihat dari hal tersebut, kata Dedi, maka akan jelas korelasi antara penguatan sektor pendidikan dengan penguatan sektor ekonomi kreatif.

Upaya mendorong pengetahuan tentang kerajinan tangan berbahan baku bambu agar masuk kurikulum pendidikan dinilainya selaras dengan spirit "Go Green" yang selama ini ramai dibicarakan.

Sehingga memiliki implikasi yang positif juga terhadap lingkungan karena akan jauh mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.

Bupati menyontohkan, Saung Angklung Mang Udjo Bandung yang sudah berhasil "go international" sebagai prototype produk kebudayaan bambu.

"Mang Udjo bisa mengekspansi Amerika dengan angklungnya. Kita ketahui angklung terbuat dari bambu. Saya tegaskan kebudayaan bambu harus diperkenalkan sejak usia sekolah, jadi Pemkab akan mendorong para perajin kerajinan tangan dari bambu agar melakukan transformasi pengetahuan yang mereka miliki di setiap sekolah," katanya.

Di antara bentuk perhatian Pemkab Purwakarta terkait dengan pentingnya kerajinan anyaman bambu, pada Peringatan Hari Jadi ke-185 Purwakarta dan Hari Jadi ke-48 Kabupaten, pemerintah daerah setempat mewajibkan seluruh instansi menghiasi kantor dengan anyaman bambu.

Termasuk menggelar tari-tarian teaterikal yang menggunakan properti berbahan baku bambu pada Festival Sunda-Cirebonan (30/7).

Filosofi yang terkandung dalam tari-tarian tersebut menceritakan tentang kehidupan orang Sunda yang tidak bisa dilepaskan dari bambu, sehingga dapat dikatakan bahwa Sunda adalah daerah tirai bambunya Nusantara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement