REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG — Memperingati Hari Keluarga Nasional XXIII, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengajak seluruh keluarga Indonesia untuk memperkuat ketahanan keluarga dengan berkumpul dan berbagi bersama. Dengan demikian, timbul komunikasi yang baik sesama anggota keluarga antara ayah dengan ibu, ibu dengan anak, ayah dengan anak dan anak dengan orang tua mereka.
Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty menyampaikan ketahanan keluarga merupakan basis revolusi mental yang telah dicanangkan Presiden Joko Widodo. Terutama dalam membentuk karakter manusia Indonesia yang berintegritas, memiliki etos kerja, dan bersemangat gotong royong.
''Kalau tidak ada komunikasi antarmanusia dalam keluarga, ketahanan keluarga akan terancam. Imbasnya masa depan generasi penerus kita dipertaruhkan,'’ ujar dia dalam puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXIII di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (30/7).
Surya menjelaskan, penguatan ketahanan keluarga juga kunci paling utama untuk menjadikan wahana terbaik mendidik karakter anak. Tanpa itu, mustahil manusia Indonesia memiliki kualitas yang bisa bersaing di masa depan.
Lebih lanjut, pada umumnya kualitas manusia diukur dari dua hal yaitu kompetensi dan karakter. Pendidikan karakter harus diperkuat mulai dari lingkungan keluarga. Keluarga dinilai menjadi wahana pertama dan utama membentuk karakter bangsa sebagai unit terkecil dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Ketahanan negara akan sangat ditentukan oleh ketahanan keluarga, sebab itu keluarga merupakan cermin kualitas ketahanan nasional. ''Itulah pentingnya komunikasi agar nilai revolusi mental yang menjadi karakter bangsa bisa terwujud melalui ketahanan keluarga,'’ kata dia.
Dalam kesempatan ini, Presiden Joko Widodo yang turut menghadiri acara itu menjelaskan, melalui peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) XXIII, rakyat Indonesia diingatkan kembali akan pentingnya keluarga sebagai dasar tumbuh kembangnya putra putri dalam membangun karakter serta menanamkan budi pekerti.
"Pembangunan karakter bangsa harus dimulai melalui keluarga. Dengan menanamkan nilai-nilai budi pekerti sebagai upaya mendorong seluruh keluarga melaksanakan revolusi mental dengan menerapkan 8 (delapan) fungsi keluarga dengan sebaik-baiknya" tegas Jokowi.