REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengklaim ketiga partai politik (parpol) pendukungnya tak meminta jatah kursi cawagub. Basuki alias Ahok mengatakan ketiga parpol membebaskan dirinya untuk memilih siapa pun cawagubnya.
Namun ia mengakui ketiga parpol itu mempertanyakan hubungannya dengan Wakil Gubernur Djarot Saeful Hidayat. Ketiga parpol itu bahkan PDIP juga sempat menanyakan apakah Ahok punya masalah dengan Djarot.
"Kalau parpol mah terserah saya sebetulnya. Parpol paling tanya kayak begini, 'emang kamu kenapa pilih Heru daripada Djarot? Ada masalah apa?' gitu kan. Saya jawab enggak ada masalah. PDIP juga gitu kan, tanya 'emang kamu ada masalah apa dengan Djarot?' enggak masalah saya bilang," katanya di Balai Kota, Rabu (27/7).
Bahkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ikut menanyakan apakah Ahok ada masalah dengan Djarot. Tetapi lagi-lagi Ahok menekankan tak ada masalah. Tetapi dirinya hanya belum mau menyatakan maju bersama Djarot karena PDIP belum memberikan dukungan.
"Ibu Mega kan, ya kayak orang tua sama anak kan. Dia juga suka tanya, 'emang kamu ada masalah apa sama Djarot?," ujarnya.
Ahok sampai saat ini menyatakan hubungannnya dengan Djarot baik-baik saja. Bahkan ia tak menutup peluang untuk kembali berdampingan dengan Djarot dalam Pilgub kali ini. "Aku masih baik banget kok sama Pak Djarot. Cocok kok sama dia. Ya, kalau belum talak tiga masih boleh kan? Hehehe," kelakarnya.