Senin 25 Jul 2016 21:36 WIB

Polri Tetap Bersinergi dengan TNI untuk Matikan Jaringan Santoso

Rep: Mabruroh/ Red: Bayu Hermawan
Kadivhumas Mabes Polri Boy Rafli Amar
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Kadivhumas Mabes Polri Boy Rafli Amar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri tetap akan bersinergi dengan TNI untuk memberantas sisa-sisa anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pascatewasnya Santoso alias Abu Warda. Hal tersebut karena 18 anak buah Santoso yang saat ini masih buron tetap menjadi ancaman.

"Yang jelas kalau dari segi upaya-upaya dalam melakukan aksi perencanaan teror, tentu semua dinamikanya akan dicermati terus oleh kepolisian jadi kepolisian dibantu dengan teman-teman dari TNI," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (23/7).

Menurutnya ada beberapa cara untuk mematikan jaringan kelompok teroris tersebut. Di antaranya memburu 18 DPO Kelompok Santoso dan melakukan upaya yang sifatnya preventif dan represif. 

"Jadi perlu penguatan jejaring kerja Aparatur Negara bersama masyarakat agar penyebarluasannya bisa ditepis, dieliminir maka tentu harus adanya suatu jejaring kerja yang kuat antara unsur masyarakat dan alat negara," katanya.

Sehingga menurut Boy upaya mematikan jaringan teroris ini bukan didominasi oleh kepolisian saja. Namun untuk menangkalnya maka diperlukan kekuatan-kekuatan dahsyat di dalam masyarakat yang justru masyarakat sendiri yang mengelminasi.

"Bagaimana contohnya? misalkan dari tokoh-tokoh masyarakat tokoh tokoh agama, tokoh-tokoh pemuda. Jadi mereka Bersatu padu menangkal terorisme, menangkal paham-paham radikal, menangkal segala paham yang berkembang yang dianggap benar dalam perjuangan kelompok teror tersebut," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement