REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat baru saja menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri. Djarot yang sebelumnya memberikan banyak keterangan terkait kasus lahan Cengkareng kini memilih untuk bungkam.
"Pertanyaannya tanya ke penyidik aja lah," ujar Djarot usai pemeriksaan, di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (22/7).
Djarot hanya mengatakan dalam pemeriksaan sekitar 10 pertanyaan yang diajukan penyidik. Namun mengenai pertanyaannya Djarot memilih untuk bungkam.
(Baca: Wagub Djarot Diperiksa Bareskrim dalam Kasus Lahan Cengkareng)
"Pertanyaannya tentang lahan cengkareng itu. Tanyakan ke penyidik aja lah. Ada sepuluh kali ya," tuturnya.
Status Djarot sendiri masih sebagai saksi dalam kasus lahan Cengkareng seluas 4,6 hektar. Dalam pemeriksaan sekitar dua jam tersebut, Djarot mengaku memberikan semua informasi yang diketahuinya kepada penyidik.
Namun saat ditanyakan apakah pembelian lahan Cengakreng merupakan inisiatif Pemprov sendiri, Djarot engga menjawab. "Ini semua tanyakan ke penyidik saja lah," ujarnya.
Sebelumnya Djarot mengatakan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyebutkan tanah tersebut sudah dinyatakan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yakni Dinas Kelautan. "Ya itu temuan BPK. Saya pribadi juga tahunya kasus ini dari temuan BPK," ujar dia.
Namun saat ditanyakan kembali apakah lahan Cengkareng statusnya milik Pemprov, Djarot juga memilih untuk bungkam. "Itu nanti ya," sambil berlalu.