Jumat 22 Jul 2016 07:39 WIB

Ratusan Rumah di Sukabumi Rusak karena Pergerakan Tanah Meluas

Rep: Riga Iman/ Red: Angga Indrawan
Tanah longsor (ilustrasi).
Foto: Antara
Tanah longsor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana pergerakan tanah di Desa Nagrakjaya, Kecamata Curug Kembar, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat semakin meluas. Jumlah warga yang mengalami keruakan akibat bencana tersebut mencapai ratusan unit.

"Data sementara yang kami peroleh ada 14 rumah warga yang mengalami rusak berat," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Irwan Fajar kepada Republika, Jumat (22/7).

Selain itu ada sebanyak 43 unit rumah warga yang mengalami rusak sedang dan 109 unit rumah lainnya rusak ringan.Ditambahkan Irwan, bencana pergerakan tanah juga mengancam sebanyak 116 unit rumah lainnya. Diperkirakan, jumlah warga yang terkena dampak pergerakan tanah mencapai sebanyak 163 kepala keluarga (KK) atau setara dengan 480 jiwa.

Selain merusak permukiman warga, bencana pergerakan tanah juga merusak sebanyak empat unit masjid atau mushala, empat unit majelis taklim, satu unit sarana sekolah dasar, dan satu bangunan posyandu. Lokasi pergerakan tanah ini tepatnya berada di Kampung Babakan Mindi, Desa Nagrakjaya, Kecamatan Curug Kembar, Sukabumi.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo menambahkan, pemkab telah menyediaka lokasi pengungsian dan membangun tenda darurat di sekitar lokasi bencana. "Sebagian warga yang rumahnya rusak telah mengungsi ke tempat yang aman," kata dia.

Menurut Usman, upaya penanganan bencana pergerakan tanah ini dengan melibatkan petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan elemen masyarakat lainnya. Selain itu pemkab juga telah berupaya menyalurkan bantuan darurat kepada korban pergerakan tanah.Usman mengungkapkan, bencana pergerakan tanah di sekitar tebing Gunung Sapu sudah terjadi pada 2007 dan 2012 lalu. Pada saat itu juga ada ratusan rumah warga yang mengalami kerusakan berupa retak-retak pada bagian lantai dan dindingnya akibat tanah bergerak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement