Rabu 20 Jul 2016 17:54 WIB

Kematian Santoso Dinilai tak Hilangkan Terorisme di Indonesia Timur

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Bilal Ramadhan
Kelompok Santoso (ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Kelompok Santoso (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut pengamat terorisme Universitas Indonesia Irfan Nugraha mengatakan kematian Santoso tidak berarti akan menghilangkan teroris di Indonesia bagian Timur. Karena selalu ada kelompok yang akan menggantikan. Cakupan sel-sel teroris pun tidak terbatas pada regional tapi juga global.

"Karena pola teroris skupnya tidak terbatas regional," katanya, Rabu (20/7).

Menurutnya saat ini kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Santoso sudah tidak lagi memiliki sumberdaya. Kekhawatiran akan ada sel teroris baru paska kematian Santoso, menurut Irfan harus dilihat dari berapa banyak sumber daya yang mereka miliki saat ini.

"Akses yang lebih besar kalau ke kota mereka sudah mempersiapkan segala resiko yang ditanggung, ditembak aparat atau ditangkap," katanya.

Irfan mengatakan pergerakan kelompok teroris Santoso saat ini tergantung pada psikologis istri Santoso. Sebagai perempuan dalam kelompok tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement