REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Pemilik kontrakan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat kebanjiran warga pendatang yang hendak tinggal dan ingin mengadu nasib di daerah setempat.
"Kontrakan itu dibanderol Rp 700 ribu hingga Rp 900 ribu dengan ukuran 4x3 meter dan fasilitas kamar mandi dalam saja," kata pemilik kontrakan Cikarang Utama, Kabupaten Bekasi, H Karim (50 tahun) di Kabupaten Bekasi, Kamis (14/7).
Menurut dia, kontrakannya sudah habis dipesan warga pendatang dari Jawa Tengah (Tegal, Brebes, Semarang) dan Jawa Barat (Garut, Tasikmalaya, Ciamis) sejak Senin (11/7) hingga saat ini.
Pendatang baru ini mendapat informasi tentang peluang kerja dari sanak saudara yang sudah lebih dahulu mengadu nasib di daerah setempat. Ia menjelaskan, di sekitarnya hanya ada 300 kontrakan dan 500 kamar kos yang dimiliki dengan fasilitas yang berbeda. Untuk kontrakan, fasilitas yang ada adalah kamar mandi dalam.
Sedangkan fasilitas kamar kos ada dua, yang pertama tempat tidur, lemari, kipas angin. Kedua, kamar kos dengan pendingin udara (AC). Karim menambahkan, penuhnya kontrakan sudah biasa terjadi setelah Lebaran usai.
Rata-rata pendatang memesan kontrakan atau kamar kos hanya sebulan karena masih dalam tahap melamar pekerjaan.
"Kontrakan yang menjadi incaran warga pendatang ini biasanya Cikarang Utara, Selatan, Tambun, dan Cibitung," katanya.
Ini dikarenakan daerah itu sering menjadi sasaran warga pendatang melamar pekerjaan ke kawasan industri setempat.