Selasa 12 Jul 2016 16:12 WIB

Para Ulama Jakarta Rekomendasikan Pilih Sandiaga Uno

Majelis Pelayan Jakarta (MPJ) memberikan rekomendasi tujuh bakal calon gubernur DKI Jakarta dari kalangan pemimpin Muslim.
Foto: ist
Majelis Pelayan Jakarta (MPJ) memberikan rekomendasi tujuh bakal calon gubernur DKI Jakarta dari kalangan pemimpin Muslim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Pelayan Jakarta (MPJ) menetapkan pilihan kandidat yang layak diusung untuk maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017. MPJ merupakan kumpulan para ulama, di antaranya KH Didin Hafidhuddin, Bachtiar Nasir, Ustaz Ahmad Luthfi Fathullah, Ustaz Muhammad Zaitun Rasmin, dan Ustaz Taufan Maulamin.

Tujuh kandidat yang direkomendasikan MPJ adalah mantan Menpora Adhyaksa Dault, Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, Bupati Bojonegoro Suyoto alias Kang Yoto, pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra, ulama terkemuka Ustaz Yusuf Mansur, mantan Wamenhan Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, dan pengusaha sukses Sandiaga Salahuddin Uno.

"MPJ merekomendasikan Sandiaga Salahuddin Uno sebagai salah satu dari tujuh calon gubernur DKI Jakarta," kata Ketua Dewan Syuro MPJ KH Didin Hafhiduddin saat menggelar pertemuan para ulama bersama Sandiaga Uno di Jalan Tirtayasa 2 Nomor 12 Jakarta, Selasa (12/7).

Menurut dia, para ulama yang tergabung dalam MPJ sepakat untuk memilih Sandiaga Uno sebagai sosok yang layak didukung sebagai gubernur DKI periode 2017-2022. "Doa ulama merupakan yang utama. Alhamdulillah mereka mendoakan," ujarnya.

Didin berjanji bakal mengerahkan seluruh potensi ulama untuk mendukung politikus Partai Gerindra tersebut agar menang di Pilgub DKI 2017. "Akan mendukung calon gubernur all out. Segala potensi akan kami kerahkan untuk memenangkan 2017, untuk mendapatkan gubernur yang baru," ucap Didin.

Sebelumnya, Ustaz Taufan Maulamin mengatakan, MPJ hanyalah wadah bagi para masyarakat Muslim dan ulama untuk bersama-sama mendukung kandidat yang baik. MPJ bukan dari partai dan bukan orang-orang yang membenci Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Kami bukan tim sukses, kami hanya gerakan moral mengedukasi, masih banyak pemimpin Muslim yang baik, yang bisa pimpin Jakarta, itu lho maksudnya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement