REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ribuan warga Sumatera Barat terlihat antusias melaksanakan shalat Idul Fitri 1437 Hijriah bersama Presiden RI Joko Widodo di Masjid Raya Sumbar, Padang, Rabu (6/7).
Antusiasme ini terlihat dari tikar yang tersedia tepat di halaman masjid penuh oleh saf jamaah sebelum pelaksanaan rangkaian Shalat Id yang dimulai 07.45 WIB Selain itu jalanan dan perkantoran yang berada di sekitar masjid dipadati banyak kendaraan baik mobil dan motor.
Salah satu warga Padang yang ikut shalat Dhimas Prayudha, mengatakan bahwa shalat bersama Presiden di Lebaran merupakan fenomena langka. Ia mengaku hadir di masjid sejak subuh untuk memastikan tempat yang aman dan nyaman untuk shalat.
"Lebih baik datang sejak pagi, syukur syukur bisa dekat Presiden," ujarnya. Dhimas hanya salah satu dari sebagian besar warga yang hadir di masjid sejak subuh.
Warga lain Aadiat dari Padang Pariaman juga mengaku datang sejak subuh untuk menghindari penumpukan parkir dan jamaah. "Tentunya lebih tenang datang sejak awal tidak perlu berkeluh kesah parkir dan mudah cari tempat," kata dia.
Antusiasme warga ini juga terlihat saat Presiden RI hadir dan memasuki lokasi shalat pada pukul 07.10 WIB, sebagian besar warga yang duduk sontak berdiri melihat dan mengambil foto presiden tersebut. Di samping itu setelah shalat ribuan warga berebut dan mengejar Presiden untuk bersalaman.
Dalam kegiatan shalat Idul Fitri tersebut juga dihadiri sejumlah pejabat negara lainnya antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadi Moelyono, Mensesneg, Ketua DPD RI Irman Gusman, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, pimpinan kabupaten dan kota se Sumbar serta pimpinan instansi lainnya.
Sementara itu dalam sambutannya sebelum Shalat Id, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno secara khusus mengapresiasi kedatangan Presiden RI dan kehadiran jamaah memenuhi Masjid Raya Sumbar. Ia berharap dipilihnya Sumbar sebagai tempat pelaksanaan shalat Idul Fitri bersama presiden membuktikan bahwa wilayah Sumbar telah aman dan nyaman.
Ikuti Whatsapp Channel Republika