REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -– Pendapatan PT KAI Daop 5 Purwokerto selama masa angkutan lebaran 2016 lalu melebihi target yang ditetapkan. Bahkan dibandingkan Daop lain di Jawa Tengah, pendapatan Daop 5 merupakan yang tertinggi.
"Dari target pendapatan Rp 32,2 miliar selama masa angkutan lebaran 24 Juli hingga 17 Juli lalu, kita berhasil meraih pendapatan hingga Rp 38,9 miliar," jelas Manajer Komersial PT KAI Daop 5 Purwokerto, Kristina Oktaviana, Jumat (5/8).
Menurutnya, pendapatan sebesar itu hanya berasal dari pembelian karcis penumpang yang naik dari stasiun-stasiun wilayah Daop 5 yang meliputi wilayah selatan Jateng bagian barat. Belum termasuk pendapatan dari angkutan motis yang pembayarannya diberikan dalam bentuk subsidi dari pemerintah, maupun angkutan BBM.
Dia juga menyebutkan, dibandingkan dengan pendapatan masa angkutan lebaran tahun lalu, pendapatan selama angkutan lebaran tahun ini juga mengalami peningkatan signifikan. Pada masa angkutan lebaran tahun lalu, PT KAI Daop 5 memperoleh pendapatan sebesar Rp 30,9 miliar.
Besarnya pendapatan yang diperoleh PT KAI Daop 5, antara lain karena adanya penambahan beberapa KA Lebaran yang khusus melayani rute dari stasiun Daop 5 menuju Jakarta selama masa angkutan lebaran. Antara lain seperti KA ekonomi dengan desain mirip KA eksekutif bernama KA Kutojaya Ekstra Lebaran, yang melayani rute Kutoarjo-Jakarta, dan juga beberapa KA tambahan lebaran lainnya.
"Selain itu, pendapatan cukup besar juga diperoleh dari penumpang yang memanfaatkan kursi kosong. Misalnya, warga yang melakukan perjalanan dari Purwokerto ke Yogya atau Solo dengan memanfaatkan kekosongan kursi KA jurusan Jakarta-Solo yang penumpangnya turun di Purwokerto," jelasnya.
Berdasarkan data dari berbagai stasiun di wilayah Daop 5, Kristina menyatakan, selama masa angkutan lebaran 2016, Daop 5 Purwokerto telah memberangkatkan 343.120 penumpang dan menerima 295.516 penumpang dari keberangkatan Jakarta, Bandung dan Surabaya.
"Jumlah penumpang ini mencapai 121 persen dari target angkutan lebaran tahun ini, atau meningkat 126 persen dari masa angkutan lebaran tahun 2015," jelasnya.