REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Polresta Medan memperkuat seluruh posko pengamanan dan pelayanan yang ada di luar markas komando. Hal ini dilakukan menyusul aksi teror bom yang terjadi di Mapolresta Solo pagi ini.
Kapolresta Medan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, selain di posko-posko yang tersebar di sejumlah titik, peningkatan pengamanan juga dilakukan di lingkungan markas Polresta Medan. "Tadi pagi kami menambah kekuatan personel dan memberikan senjata laras panjang untuk memperkuat posko," kata Mardiaz di Medan, Selasa (5/7).
Mardiaz mengatakan, penambahan personel juga dilakukan oleh Polda Sumut. Personel semua direktorat, seperti Brimob, Intelkam, Sabhara dan Reskrim, lanjutnya, diturunkan untuk membantu pengamanan seluruh wilayah, terutama Medan.
Selain penguatan di jajaran internal Polri, Mardiaz mengatakan, pihaknya juga bekerja sama dengan Kodim 02/01 BS Medan dalam melakukan pengamanan. Hal ini sangat penting dilakukan mengingat hari raya Idul Fitri akan dilaksanakan Rabu (6/7) besok. Berbagai teror jelang Lebaran harus diantisipasi.
"Walupun pengamanan telah kita rencanakan tapi akan kita tingkatkan lagi. Kita juga kerja sama dengan Kodim melakukan patroli di daerah-daerah rawan," ujar dia.
Sementara itu, Dandim 02/01 BS Medan Kolonel Inf Maulana Ridwan menegaskan, pihaknya akan ikut serta membantu Polresta Medan dalam mengamankan kota Medan, khususnya di saat menjelang Lebaran seperti saat ini. Pihaknya pun akan menambah kekuatan personel untuk memperkuat polisi. "Kami mendukung upaya polisi melakukan pengamanan. Jumlah personel kami tambah dua kali lipat," kata Ridwan.
Sebelumnya, aksi teror bom bunuh diri terjadi di Mapolrestabes Solo pagi ini, Selasa (5/7). Dalam aksi tersebut, pelaku meledakkan diri setelah berhasil menerobos pos penjagaan menggunakan sepeda motor. Selain pelaku yang tewas, seorang polisi ikut terluka akibat aksi ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
