Sabtu 25 Jun 2016 10:35 WIB

Arti Kehadiran Ainun Bagi Habibie

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Ilham
BJ. Habibie bersama Ainun Habibie
Foto: dok. Istimewa
BJ. Habibie bersama Ainun Habibie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisah Habibie dan Ainun bukan hal yang baru di telinga masyarakat Indonesia. Jutaan air mata telah mengalir menyaksikan kisah cinta terindah dari pasangan abadi ini dalam film Habibie dan Ainun yang dirilis pada petutup tahun 2012.

“Mereka adalah pasangan suami istri yang sangat dekat, pasangan jiwa dan raga,” ujar Dewan Pengurus The Habibie Center, Andi Makmur Makka saat ditemui Republika.co.id beberapa waktu lalu.

Dalam susah senang kehidupan, keduanya selalu saling menguatkan. Bahkan, kalaupun sama-sama memiliki kelemahan, keduanya akan selalu siap saling melindungi.

Hasri Ainun Habibie merupakan sosok istri luar biasa bagi presiden ketiga Republik Indonesia (RI) Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie. Ainun tak kenal lelah menemani dan mendukung sang suami, dari bukan siapa-siapa hingga menjadi seorang pria mapan dan tokoh besar.

Makka menceritakan, Ainun mengetahui segala apapun tentang suaminya. Sikap, perilaku, makanan kesukaan, dan apapun yang berhubungan dengan Habibie diketahuinya. Sebab, Ainun selalu mengingat pepatah selaku istri, the big you small i dan tut wuri handayani. Pepatah ini menegaskan, istri akan selalu ada di belakang suami untuk memberi semangat dalam kondisi apapun.

Ainun memang tidak pernah melepaskan keperhatiannya sedikit pun dari Habibie. Buku Biografi Bacharuddin Jusuf Habibie: Dari Ilmuwan ke Negarawan sampai Minandito karya Andi Makmur Makka menceritakan bagaimana Ainun tidak memiliki waktu untuk bermanja-manja dengan suaminya. Dia turut serta mendorong karier suami.

Bahkan, Ainun pada satu kesempatan pernah mengatakan bagaimana pengertiannya dia terhadap dunia suaminya. “Kalau saya punya keinginan, kami selalu berunding. Kalau saya tidak ikut campur, itu karena dunia dia. Saya justru khawatir ada istri yang suka turut campur di situ. Nanti bisa subyektif. Kita tidak tahu segala sesuatunya dan kemudian mau ikut segalanya. Itu tidak baik.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement