Kamis 23 Jun 2016 18:59 WIB

BPBD Siap Hentikan Pencarian Korban Longsor Purworejo, Ini Alasannya

Rep: Andrian Saputra/ Red: Bayu Hermawan
Warga terdampak tanah longsor membawa bantuan logistikmelintasi kawasan bencana longsor di Donorati, Purworejo, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (22/6).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Warga terdampak tanah longsor membawa bantuan logistikmelintasi kawasan bencana longsor di Donorati, Purworejo, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, SAR, TNI, Polri serta masyarakat terus melanjutkan pencarian korban longsor di Purworejo, Jawa Tengah. Proses pencarian korban rencananya baru akan dihentikan pada Ahad (26/6) mendatang.

"Kalau belum diketemukan, minggu pencarian rencananya di tutup. Ini dengan pertimbangan karena lebih dari 10 hari korban (meninggal) yang belum ditemukan, itu akan susah dipegang sebab akan hancur," ujar Kepala Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purworejo, Stefanus Aan kepada Republika.co.id pada Kamis (23/6).

Seperti diketahui, jumlah korban longsor di Kabupaten Purworejo sebanyak 53 korban. Sebanyak 38 orang ditemukan meninggal dunia dan 2 orang mengalami luka-luka.

Sementara enam orang yang sampai saat ini belum ditemukan kata Stefanus merupakan warga Kecamatan Loano Kelurahan Karangrejo dan Kecamatan Purworejo Kelurahan Donoratih.

Meski begitu untuk mengakhiri pencarian pada akhir pekan nanti, tim gabungan juga akan melakukan sosialisasi dengan keluarga korban. Atas musibah longsor dan banjir di Purworejo ditaksir kerugian materil mencapai Rp 15 miliar lebih.

"Segera akan kami beri tahu keluarga, tapi sampai saat ini kami terus berusaha. Wajar saja, kalau pihak keluarga korban inginnya kami terus melakukan pencarian, namun perlu mempertimbangkan hal lainnya juga," katanya.

Sementara itu BPBD Purworejo juga terus mewaspadi sejumlah titik rawan Banjir. Setelah sebelumnya Banjir merendam empat kelurahan yakni Lungosobo, Mranti, Tangkisan dan Bagelan. Dalam musibah tersebut empat orang dinyatakan meninggal.

Saat ini warga yang mengungsi akibat bencana longsor dan banjir sebanyak 209 orang. Kata Stefanus sebagian warga masih ada yang tingga di Kantor Kelurahan namun sebagian lagi tinggal di rumah keluarga terdekatnya.

Sementara itu di BPBD Kabupaten Kebumen juga masih melakukan pencarian terhadap dua korban yang belum ditemukan akibat longsor yang terjadi di Kecamatan Sempor pada Ahad (19/6).

Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Muhyidin mengatakan saat ini total korban mencapai 4 orang. Menurutnya kondisi medan cukup sulit untuk melakukan operasi pencarian korban.

"Banyak batu besar, kami sampai harus menghancurkannya dulu, karena kami perkirakan ada korban dibawahnya. Meski ternyata tidak ditemukan juga. Selain itu kondisi semuanya sidah rata dengan tanah, bahkan rumah pun tidak terlihat," jelasnya.

Ia menuturkan jika hingga dalam dua hari korban tak dapat diketemukan, pihaknya akan menghentikan proses pencarian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement