Kamis 23 Jun 2016 16:05 WIB

BPBD Jateng Pakai Peledak Cari Korban Banjir Longsor Jateng

Rep: c36/ Red: Esthi Maharani
Banjir longsor di Purworejo, Jawa Tengah
Foto: Setkab.go.id
Banjir longsor di Purworejo, Jawa Tengah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, Sarwa Permana, mengatakan pencarian korban bencana tanah longsor masih terus berjalan hingga hari kelima pasca kejadian, Kamis (23/6). Pencarian korban fokus di tiga kabupaten dengan dampak longsor terparah.

"Kami masih fokuskan pencarian korban di Kabupaten Purworejo, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Banyumas. Dari ketiga daerah, pencarian di Purworejo dan Kebumen yang masih cukup sulit dilakukan. Sementara itu, kondisi di 13 kabupaten lain sudah mulai pulih," ujar Sarwa ketika dihubungi Republika, Kamis (23/6).

Lokasi pencarian di dua daerah itu, lanjut dia, sulit dijangkau oleh tim penyelamat. Selain tertimbun longsor, lokasi yang berbukit-bukit juga terhalang batuan.  Sarwa mencontohkan pencarian di Kabupaten Kebumen yang sempat terhambat adanya batuan besar penghalang akses ke lokasi. Tim penyelamat akhirnya menggunakan peledak untuk memecahkan batu.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purworejo, Budi Harjono, mengatakan pencarian korban longsor pada hari kelima masih terfokus di Desa Caok dan Desa Donorati. Hingga Kamis pagi, tim penyelamat telah menemukan 42 jenazah korban longsor. Data tersebut berdasarkan rangkuman terakhir pada Rabu (22/6) malam.

"Diperkirakan masih ada enam korban lain yang tertimbun longsor. Pencarian kembali kami mulai hari ini," ungkap Budi.

Banjir dan tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (18/6) pekan lalu melanda 16 kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Tengah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),  memperkirakan adanya kerugian mencapai ratusan miliar rupiah akibat bencana ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement