REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menyebut sekitar 30-an proyek pembangkit listrik berhenti. Presiden mengaku telah menginstruksikan menteri untuk melanjutkan puluhan proyek listrik yang telah menghabiskan anggaran triliun rupiah tersebut.
"Ini uang yang besar sekali, harus segera diselesaikan," kata Presiden saat membuka rapat terbatas kelistrikan di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (22/6).
Presiden menyebut, ada proyek pembangkit listrik di Kalimantan Barat yang sudah berhenti selama delapan tahun. Padahal, proyeknya sudah menghabiskan anggaran Rp 1,5 triliun. Tak hanya itu, ada lagi proyek listrik berkapasitas 50 MW di Gorontalo yang juga terhenti. Padahal pembangunan fisiknya sudah 47 persen.
"Ini tentu saja perlu sebuah keputusan, dilanjutkan atau dibiarkan. Kalau dibiarkan konsekuensinya apa, kalau diteruskan tentu saja perlu ada sebuah cut off terlebih dahulu," kata Jokowi.
Karena itu, Presiden meminta Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan turun untuk mengecek proyek-proyek tersebut agar pemerintah bisa mengambil keputusan untuk penyelesaiannya.