Jumat 17 Jun 2016 07:32 WIB

Kronologi Ahok yang Memarahi Wartawan Saat Wawancara di Balai Kota

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bilal Ramadhan
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dimintai keterangan oleh wartawan usai menjalani pemeriksaan selama delapan jam di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (10/5).  (Republika/ Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dimintai keterangan oleh wartawan usai menjalani pemeriksaan selama delapan jam di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (10/5). (Republika/ Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melampiaskan kemarahannya pada salah satu wartawan media online yang tengah  bertugas melakukan peliputan di Balai Kota DKI Jakarta pada Kamis, (16/6). Ternyata momen kemarahan ini tak hanya terjadi satu kali.

Emosi pria yang akrab disapa Ahok itu meluap usai ditanya mengenai adanya dugaan aliran dana dari pengembang proyek reklamasi Teluk Jakarta ke Teman Ahok, sebesar Rp 30 miliar.

Mengenai hal ini, Ahok mempertanyakan pernyataan Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Junimart Girsang yang menyebut aliran dana itu diberikan melalui Staf khusus Gubernur DKI Jakarta Sunny Tanuwidjaja tidaklah benar dan berujung fitnah.

"Saya bersih, saya berani periksa harta saya, biaya hidup saya, saya berani dorong undang-undang pembuktian harta terbalik pejabat," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (16/6).

Ahok pun naik pitam ketika ada jurnalis dari salah satu media online yang menanyakan kebersihan aliran dana Ahok. "Berarti tidak ada pejabat lain yang sehebat bapak?" tanya wartawan itu.

"Bukan bilang begitu. Banyak (yang hebat). Saya cuma katakan, tidak usah ngadu domba. Anda kan nuduh saya tidak jujur, lalu saya tanya, kalau saya tidak jujur, kamu berani tidak nantang seluruh republik seperti ini, itu yang saya bilang, tidak usah di spin," jawab Ahok.

Ahok balik bertanya ke jurnalis tersebut dari media apa, dan meminta jurnalis itu untuk tidak lagi melakukan peliputan di Balai Kota DKI.

"Anda dari koran apa? Makanya lain kali tidak usah masuk sini lagi, tidak jelas kalau gitu. Saya tegasin, kamu juga tidak usah nekan-nekan saya rekan media, saya tidak pernah takut," ujarnya dengan nada meninggi.

Ahok juga sempat menyampaikan amarahnya ke salah satu media lainnya. Hingga ia menegaskan dirinya tak takut pada wartawan. "Sama kayak Tempo, mana dari Tempo? Mana! Mau nyinggung-nyinggung lagi ngirimin surat sama saya. Saya tidak pernah takut sama kalian jujur saja," ungkapnya dengan raut wajah memerah.

Usai melakukan proses wawancara bersama wartawan dan Ahok memasuki ruangan kerjanya.Wartawan dari media online yang 'disemprot' Ahok segera dihampiri salah satu ajudan Ahok. Ia meminta agar selama beberapa hari wartawan tersebut tidak ada di Balai Kota. Tujuannya agar Ahok tak lagi terpancing emosinya saat bertemu wartawan itu.

Sementara itu, wartawan tersebut mengaku tak ambil pusing atas kejadian itu. Ia merasa tak masalah walau sudah dimarahi habis-habisan oleh Ahok. Diketahui, ini bukan pertama kalinya ia dimarahi Ahok. Tercatat ia sudah dimarahi Ahok akibat pertanyaannya yang dianggap Ahok mendesaknya.

"Ah enggak apa-apa kok saya," ucapnya.

Diketahui, ini bukan pertama kalinya Ahok memarahi wartawan. Sebelumnya berdasarkan pantauan Republika.co.id sejak Januari, Ahok sudah naik pitam sebanyak beberapa kali pada wartawan yang menanyainya.

Tak tanggung-tanggung, tak hanya media nasional, media asing seperti Aljazeera pun pernah jadi saksi omelannya. Ketika itu sang wartawan Aljazeera bersikukuh menyatakan agar Ahok tak mendukung jalannya acara pameran rokok internasional.

Ahok pun mementahkan pernyataan sang wartawan dengan mengatakan dirinya mendukung acara pameran itu karena tak bisa melarang peredaran rokok.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement