Rabu 15 Jun 2016 12:21 WIB

Pedagang Parcel di Cikini Janji Bubar Dua Pekan Jelang Idul Fitri

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Esthi Maharani
 Pedagang mengamankan parcel-parcel saat penertiban kios kios pedagang di Stasiun Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (22/8).  (Republika/Yasin Habibi)
Pedagang mengamankan parcel-parcel saat penertiban kios kios pedagang di Stasiun Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (22/8). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberadaan pedagang kaki lima yang menjual parcel di jalan Pegangsaan Timur, Cikini, Jakarta Pusat dianggap mengganggu pejalan kaki. Penertiban yang direncanakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun gagal.

Para pedagang meminta keringanan kepada pemerintah untuk tetap berdagang. Mereka berjanji akan hengkang dari lokasi tersebut dua pekan menjelang hari raya Idul Fitri.

Salah seorang pedagang, Pray menjanjikan pedagang akan meninggalkan lokasi sebelum hari raya Idul Fitri. Ia merasa tindakannya berjualan saat ini hanya demi meraih untung dengan memanfaatkan momen kebutuhan parcel.

"Kita pedagang janji dua minggu sebelum lebaran enggak dagang lagi," ujarnya, Rabu (15/6).

Ia juga membantah jika para pedagang parcel tak menyediakan lahan trotoar untuk pejalan kaki. Ia mengatakan para pedangan menyisakan sekitar satu meter trotoar.

"Kita sudah sediakan hampir satu meter untuk pejalan kaki, jadi dagangan kita sudah dimundurin biar enggak kena pejalan kaki," katanya ketika bernegosiasi dengan Camat Menteng Ahmad Pahrie.

Di sisi lain, Ahmad mengatakan para pedagang seharusnya sudah tidak diizinkan lagi berjualan di lokasi tersebut. Sebab, sudah ada surat pernyataan tak akan berjualan lagi yang ditandatangani pedagang pada tahun 2015.

"Mereka sudah tanda tangan buat enggak dagang lagi tahun ini seharusnya," ucapnya.

(Baca juga: Penertiban Pedagang Parcel di Cikini Gagal)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement